
Pantau - Siswa SMAN 72 Jakarta menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan materi khusus pemulihan trauma setelah insiden ledakan yang terjadi belum lama ini.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemulihan psikologis siswa agar dapat kembali belajar dengan kondisi yang lebih stabil secara mental.
Seorang orang tua siswa, Djumiaty Hatong, mengungkapkan bahwa anaknya masih mengalami trauma berat serta gangguan pendengaran akibat ledakan tersebut.
"Anak saya belum bisa mendengar dengan jelas dan masih sangat ketakutan," ungkapnya.
PJJ Dinilai Efektif Bantu Pemulihan
Pembelajaran daring dinilai sebagai alternatif yang tepat untuk sementara waktu demi mendukung proses pemulihan siswa.
Orang tua korban lainnya, Ugi Abdurahman, menyatakan bahwa anaknya belum dapat mengikuti PJJ karena masih menjalani perawatan pascaoperasi.
"Anak saya belum bisa ikut belajar karena masih dirawat di rumah sakit," ia menyampaikan.
Layanan Konseling Gratis Disediakan Pemprov DKI
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan mobil layanan konseling SAPA yang beroperasi hingga 14 November bagi korban, keluarga, dan warga sekitar lokasi kejadian.
Kepala Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Utara menyatakan layanan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
"Layanan ini gratis dan bisa dimanfaatkan siapa saja yang terdampak," ujarnya.
Upaya pemulihan ini merupakan bagian dari pendampingan psikososial yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta kepolisian.
- Penulis :
- Aditya Yohan








