Pantau - Kapolda Sulawesi Barat Inspektur Jenderal Polisi Adi Deriyan Jayamarta memberikan penghargaan kepada empat personel TNI dan empat personel Polri atas sinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Majene.
Penghargaan bagi Personel TNI-Polri atas Dedikasi dan Prestasi
Dalam sambutannya, Adi Deriyan menyampaikan apresiasi dan rasa hormat kepada TNI atas kolaborasi yang kuat dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Sulawesi Barat.
Sebanyak 47 personel Polri di Sulawesi Barat turut menerima penghargaan karena menunjukkan dedikasi, loyalitas, dan prestasi luar biasa dalam menjalankan tugas dan pengabdian kepada bangsa.
Dari jumlah tersebut, 36 personel Polres Polewali Mandar mendapat penghargaan atas keberhasilan mengungkap kasus penembakan di Desa Lagi-Agi yang menewaskan seorang warga.
"Keberhasilan ini tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga mengembalikan rasa aman dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri," ungkap Adi Deriyan.
Tiga personel Polda Sulawesi Barat juga memperoleh penghargaan atas prestasi di bidang olahraga dalam berbagai kejuaraan nasional dan internasional.
Adi Deriyan menyebut prestasi tersebut sebagai bukti semangat juang dan disiplin personel yang tidak hanya fokus pada tugas kepolisian, tetapi juga dalam pembinaan jasmani dan sportivitas.
Selain itu, tiga personel lainnya mendapat penghargaan karena berhasil menjalankan tugas internasional sebagai bagian dari Kontingen Garuda Bhayangkara FPU 6 dalam misi perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah.
"Pengabdian ini membuktikan bahwa Polri mampu berperan aktif di tingkat global dalam menjaga perdamaian dunia," ia mengungkapkan.
Pemberian Penghargaan sebagai Wujud Apresiasi Institusi
Lima personel Ditlantas Polda Sulawesi Barat dianugerahi penghargaan karena berhasil menggagalkan distribusi ilegal pupuk bersubsidi di wilayah hukum Polda Sulbar.
"Tindakan tersebut mencegah kerugian negara dan memastikan bantuan pemerintah tepat sasaran," tegas Kapolda.
Adi Deriyan menekankan bahwa pemberian penghargaan bukan sekadar bentuk seremonial, melainkan pengakuan institusi terhadap kerja keras dan pengabdian personel.
"Di balik penghargaan terdapat perjuangan, pengorbanan, dan tanggung jawab yang dijalankan dengan penuh keikhlasan," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa penghargaan bukanlah tujuan akhir, melainkan motivasi untuk terus meningkatkan profesionalisme, integritas, dan loyalitas dalam pelaksanaan tugas.
Menurutnya, penghargaan dan sanksi harus berjalan beriringan sebagai bentuk keadilan dalam institusi.
"Tidak ada niat sedikit pun bagi seorang komandan untuk menghukum atau memecat anggota. Jika hal itu terjadi, justru sebagai bentuk kasih sayang untuk melindungi anggota yang telah baik," ungkapnya.
Di akhir kegiatan, Kapolda mengajak seluruh personel untuk menjaga kehormatan diri dan institusi dengan bekerja secara profesional, ikhlas, dan berintegritas.
Ia juga mengajak agar setiap prestasi dijadikan semangat untuk terus berbuat baik dan memberikan pelayanan terbaik demi masyarakat, bangsa, dan negara.
- Penulis :
- Shila Glorya
