
Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) menindaklanjuti maraknya aktivitas perekrutan jaringan terorisme yang kini menyusup melalui platform permainan daring atau game online, dengan sasaran utama anak-anak dan remaja.
Game Online Jadi Media Baru Radikalisasi
Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono mengungkapkan bahwa ruang digital, termasuk game online, telah menjadi salah satu media yang digunakan kelompok teror untuk menyebarkan paham radikal dan merekrut anggota baru.
"Beberapa jaringan terorisme di Indonesia telah terbukti merekrut anak muda lewat media sosial dan game online," ungkapnya.
Eddy menegaskan tren radikalisasi di ruang digital semakin masif, sehingga memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Sudaryanto menambahkan bahwa kelompok berpaham radikal menyusup secara sistematis ke dalam platform permainan daring, seperti Roblox.
"Anak-anak yang awalnya bermain diarahkan ke grup WhatsApp atau Telegram, kemudian dikenalkan dengan konten intoleran dan radikal," jelasnya.
Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat dari orang tua, khususnya ibu, terhadap aktivitas digital anak-anak agar tidak menjadi korban manipulasi ideologi ekstrem.
Kolaborasi Nasional dan Internasional Perkuat Pencegahan
Ketua International Steering Board of Hedayah, Ali Rashid Alnuaimi, menyoroti fenomena global ini dan menyatakan kelompok ideologi kekerasan semakin aktif memanfaatkan game online sebagai alat rekrutmen yang tersembunyi.
"Anak-anak mudah direkrut karena menganggap itu hanya permainan, padahal ada agenda ideologis yang disisipkan," ia mengungkapkan.
Alnuaimi menegaskan pentingnya peran BNPT sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan nasional dari ancaman ideologi kekerasan.
BNPT sendiri telah menjalankan program Duta Damai yang melibatkan generasi muda untuk menyebarkan narasi perdamaian dan toleransi di ruang digital.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya radikalisasi yang menyasar anak-anak melalui game online dan media sosial.
- Penulis :
- Aditya Yohan







