
Pantau - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) penerbangan di Bali untuk mendukung operasional Bandara Internasional Bali Utara yang direncanakan dibangun di Kubutambahan, Buleleng, melalui kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi mulai awal 2026.
Kolaborasi Pendidikan dan Industri Dirgantara
Direktur Utama PTDI, Marsekal Muda (Purn) Gita Amperiawa, menyampaikan bahwa kerja sama ini bertujuan membentuk SDM unggul lokal agar siap masuk ke industri aviasi nasional.
"Harapannya SDM asal Bali menjadi pelopor dalam industri aviasi nasional dengan moto 'Dari Bali Utara, untuk Nusantara, bersama Dirgantara'," ungkapnya.
PTDI telah melakukan pertemuan dengan enam rektor universitas di Bali untuk membahas penyesuaian kurikulum pendidikan dan pelatihan sektor kedirgantaraan.
Hasil dari pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk menyesuaikan kurikulum beberapa program studi agar lulusannya siap bekerja di industri aviasi.
Gita menjelaskan bahwa industri penerbangan menuntut presisi, disiplin, keterampilan tinggi, serta pelatihan praktik yang intensif.
Sarjana S1 yang ingin terlibat di industri ini harus menjalani pelatihan tambahan selama 800 jam, yang terdiri atas 70 jam teori dan 730 jam praktik.
Bandara Baru sebagai Penggerak Ekonomi dan Pemerataan Pembangunan
Bandara Internasional Bali Utara diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan industri penerbangan nasional serta memperkuat ekonomi di kawasan tengah dan timur Indonesia.
PTDI berkomitmen mendukung proyek ini melalui penguatan teknologi, manufaktur, dan penyiapan SDM unggul di bidang kedirgantaraan.
CEO PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Admiko Hariwibowo, menyatakan bahwa proyek bandara ini bukan hanya proyek fisik, tetapi gerakan nasional untuk pemerataan ekonomi dan pendidikan.
Erwanto menegaskan bahwa proyek Bandara Bali Utara lahir dari kebutuhan akan keseimbangan pembangunan, yang tumbuh dengan semangat kebangsaan.
Bandara dirancang dengan konsep modern dan berteknologi tinggi, namun tetap berlandaskan filosofi lokal Bali, Tri Hita Karana.
Ia menekankan bahwa pembangunan bandara ini memadukan warisan leluhur dan inovasi teknologi sebagai wujud kemajuan Indonesia.
- Penulis :
- Aditya Yohan







