
Pantau - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenham) menegaskan bahwa spiral kekerasan bersenjata di Papua, khususnya di Kabupaten Lanny Jaya, harus segera dihentikan demi mencegah pengungsian massal yang terus berulang.
Kemenham Soroti Dampak Kemanusiaan Operasi Militer
Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan Hak Asasi Manusia Kemenham, Munafrizal Manan, dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis, 20 November 2025, menyampaikan bahwa kekerasan dari berbagai pihak telah memperparah situasi dan menciptakan lingkaran konflik yang tidak berkesudahan.
"Kekerasan bersenjata yang terjadi sering menimbulkan gelombang pengungsi dari kalangan warga sipil tak bersenjata. Mereka selalu menjadi korban dari konflik bersenjata tersebut," ungkapnya.
Kemenham menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan yang terjadi pascaoperasi militer di Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.
Informasi yang dihimpun Kemenham menunjukkan adanya pengungsian massal, ribuan warga meninggalkan rumah mereka, dan dua orang dilaporkan hilang.
Munafrizal Manan yang melakukan kunjungan langsung ke Lanny Jaya pada Jumat, 14 November 2025, menggambarkan kondisi kamp pengungsian sebagai sangat memprihatinkan.
Ia menyebut bahwa para pengungsi kesulitan mengakses kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, layanan kesehatan, dan tempat tinggal yang layak.
Seruan Tindakan Cepat dan Pendekatan Non-Kekerasan
Kemenham menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar merupakan hak asasi manusia yang paling mendasar dan tidak dapat ditunda.
Karena itu, pihaknya meminta Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, dan Kementerian Sosial untuk segera mengambil langkah cepat dan responsif dalam menangani kebutuhan para pengungsi.
Manan juga menekankan pentingnya kerja sama semua pihak guna menciptakan kondisi yang kondusif agar para pengungsi bisa kembali ke rumah mereka dengan aman dan damai.
"Kementerian HAM RI akan terus memantau perkembangan situasi di sana. Kami juga akan mendorong koordinasi antar kementerian/lembaga/daerah terkait untuk penanganan dampak kemanusiaan di Lanny Jaya," ujarnya.
Kemenham berharap kejadian serupa tidak terus berulang di masa mendatang.
Munafrizal Manan menegaskan bahwa penyelesaian konflik di Papua seharusnya tidak lagi mengandalkan pendekatan kekerasan.
"Untuk itu, pendekatan kekerasan bersenjata harus diganti dengan pendekatan dialog dan kemanusiaan sebagai jalan resolusi konflik," ia menutup.
- Penulis :
- Aditya Yohan







