Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Perundungan Marak, DPR Desak Penguatan Implementasi Tujuan Pendidikan Nasional di Semua Satuan Pendidikan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Perundungan Marak, DPR Desak Penguatan Implementasi Tujuan Pendidikan Nasional di Semua Satuan Pendidikan
Foto: (Sumber : Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Kurniasih Mufidayati.)

Pantau - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Kurniasih Mufidayati, menegaskan pentingnya memperkuat kembali implementasi tujuan pendidikan nasional sebagai fondasi utama pembentukan karakter peserta didik.

Pernyataan ini disampaikan Mufidayati dalam Diskusi Dialektika bertema "Stop Bullying! DPR Ramu Formulasi Konkret Atasi Persoalan Mental Dunia Pendidikan", yang digelar di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Menurutnya, kasus perundungan dan kekerasan yang terus bermunculan di lingkungan pendidikan terjadi karena nilai dasar pendidikan belum dijalankan secara optimal oleh seluruh satuan pendidikan, baik formal, informal, maupun non-formal.

Penguatan Nilai Dasar Pendidikan Jadi Kunci Cegah Perundungan

"Hal lain yang sangat mendasar yang harus kita ingat kembali dan kita perlu melakukan reinforcement itu adalah menguatkan kembali implementasi dari tujuan pendidikan nasional. Ada beberapa keyword dalam tujuan pendidikan nasional ini yang harus kita kuatkan lagi di dalam proses pendidikan anak-anak kita dimanapun dia belajar; di pendidikan formal maupun informal ataupun non-formal," ungkapnya.

Ia menyebut pengembangan potensi peserta didik harus menjadi prioritas utama karena setiap siswa memiliki hak untuk tumbuh sesuai bakat dan minat masing-masing, bukan hanya dinilai dari capaian akademis.

"Yang pertama adalah pengembangan potensi anak didik kita. Siswa-siswi kita harus kita dorong untuk bisa terkembang potensinya secara maksimal," ia mengungkapkan.

Mufidayati juga menyoroti pentingnya penguatan nilai keimanan dan ketakwaan yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional sebagai benteng utama mencegah perundungan.

"Kemudian keyword yang lebih mendasar lagi adalah keyword tentang keimanan dan ketakwaan dari tujuan pendidikan nasional. Keimanan dan ketakwaan ini kalau diimplementasikan dengan maksimal dan optimal harusnya tidak ada kejadian perundungan dan tindakan-tindakan negatif yang lainnya itu harusnya tidak ada. Karena pendidikan keimanan dan ketakuannya sudah kuat," ujarnya.

Akhlak Mulia dan Kesehatan Mental Jadi Fokus Implementasi

Ia menambahkan, pendidikan akhlak mulia juga harus diperkuat karena menjadi output penting dari proses pendidikan di setiap jenjang dan lembaga.

"Nah keyword yang berikutnya yang harus dikuatkan lagi implementasinya adalah akhlak mulia. Outcome dari peserta didik kita di satuan pendidikan manapun. Ketika anak memiliki akhlak mulia, insya Allah kasus perundungan ini akan terhindarkan, akan bisa dicegah," jelasnya.

Mufidayati menekankan bahwa perhatian terhadap kesehatan fisik, psikologis, dan mental siswa juga merupakan bagian dari prioritas yang tidak bisa diabaikan dalam sistem pendidikan nasional.

Ia menyimpulkan bahwa seluruh nilai yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional sebenarnya telah dirancang untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter, sehingga tantangannya kini terletak pada pelaksanaan secara konsisten di semua lembaga pendidikan.

Sebagai dasar hukum, ia menegaskan bahwa Pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah memuat fungsi dan tujuan pendidikan secara lengkap, termasuk pembentukan watak, peradaban, keimanan, akhlak, serta kemandirian dan tanggung jawab warga negara.

Penulis :
Ahmad Yusuf