
Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Sumatera Utara untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga 27 November 2025.
"Kondisi tersebut dapat menyebabkan bencana hidrometeorologis berupa banjir dan longsor," ujar Kepala Balai Besar BMKG Wilayah I, Hendro Nugroho.
Fenomena Atmosfer Global dan Regional Picu Hujan Lebat
BMKG menjelaskan bahwa kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) negatif masih berlangsung hingga Desember 2025 dan meningkatkan asupan uap air di pantai barat Sumatera Utara.
Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer juga masih aktif di wilayah Sumatera Utara, yang semakin mendukung peningkatan uap air dan potensi hujan.
BMKG Wilayah I juga mengidentifikasi sistem tekanan rendah berkode 95B di sekitar Selat Malaka, yang menyebabkan terjadinya pertemuan dan belokan angin signifikan di wilayah Sumatera Utara.
Kondisi tersebut berkontribusi terhadap pertumbuhan awan hujan secara intensif, termasuk awan Cumulonimbus (CB) yang dikenal berpotensi menyebabkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Kelembapan udara yang sangat tinggi di wilayah ini turut menciptakan kondisi udara basah yang mendukung hujan berintensitas lebat hingga sangat lebat.
Wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem antara lain:
Kabupaten Dairi
Pakpak Bharat
Humbang Hasundutan
Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat
Kota Gunungsitoli
Tapanuli Tengah
Kota Sibolga
Tapanuli Selatan
Kota Padang Sidempuan
Tapanuli Utara
Mandailing Natal
Padang Lawas dan Padang Lawas Utara
Langkat
Medan
Binjai
Deli Serdang
Karo
Simalungun
Samosir
Serdang Bedagai
Kota Tebing Tinggi
Imbauan Kewaspadaan dan Koordinasi Mitigasi Bencana
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, antara lain:
Banjir dan banjir bandang di wilayah sepanjang alur sungai dan dataran rendah
Tanah longsor di kawasan perbukitan dan lereng curam
Angin kencang yang berpotensi menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan bangunan ringan
Gelombang tinggi di perairan barat Sumatera Utara
"Mengingat cuaca bersifat dinamis, masyarakat diharapkan untuk terus memantau informasi terkini dari BMKG," imbau Hendro Nugroho.
Kepala daerah juga diminta segera berkoordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi bencana secara cepat dan terukur.
Informasi terbaru terkait prakiraan cuaca dan peringatan dini dapat diakses melalui media sosial resmi @infobmkgsumut.
- Penulis :
- Gerry Eka








