
Kebijakan Insentif dan Penguatan Pembiayaan Hijau
Insentif tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam agenda di Badung, Bali.
Ia menegaskan bahwa “Seluruh kebijakan dan inisiatif ini kami susun untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif”, ungkapnya.
Bank Indonesia juga menanam 1.000 pohon mangrove pada 23 November di Kawasan Konservasi Maritim Teluk Benoa, Bali, sebagai langkah mitigasi emisi dari aktivitas ekonomi.
Secara akumulasi, bank sentral telah menanam 37 ribu pohon mangrove di berbagai wilayah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon.
BI turut membeli kredit karbon sebesar 150 ton CO₂e sebagai upaya pengimbangan emisi.
Selain itu, BI memberikan pendampingan kepada 159 UMKM hijau melalui pengembangan usaha dan fasilitasi business matching pembiayaan.
Kepala Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau BI Nita Anastuty menjelaskan bahwa minat perbankan terhadap pembiayaan hijau terus meningkat.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya memperkuat sisi permintaan pembiayaan hijau, termasuk dari sektor UMKM, melalui penyusunan pedoman hijau untuk UMKM, dan menegaskan bahwa “ini Alhamdulillah juga sudah dijadikan acuan oleh beberapa perbankan untuk menyalurkan hijaunya”, ia mengungkapkan.
Menurut Nita, berbagai upaya pengimbangan emisi tersebut dilakukan BI untuk mendukung target pemerintah mencapai emisi nol bersih pada 2060.
Penguatan Ekosistem Mangrove dan Komitmen Daerah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bali I Made Rentin menyatakan bahwa penanaman 1.000 pohon mangrove menjadi bukti komitmen memperkuat ekosistem pesisir Bali.
Ia menekankan bahwa “Melalui kerja sama ini, kita memastikan bahwa pembangunan dan aktivitas ekonomi Bali tetap berada pada jalur keberlanjutan”, ungkapnya.
I Made menilai bahwa langkah BI dalam mengompensasi emisi menunjukkan bahwa penguatan ekonomi dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan dan dapat direplikasi di daerah lain.
Ia menambahkan bahwa “Ini sangat selaras dengan agenda daerah Provinsi Bali yang menekankan pada penguatan tutupan hutan, pemulihan ekosistem, pengurangan emisi berbasis lahan, serta percepatan rehabilitasi mangrove sebagai penyerap karbon yang efektif sekaligus pelindung alami kawasan pesisir”, ungkapnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti








