Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pakar Nilai Program Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Motivasi Sekolah dan Turunkan Pernikahan Dini

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pakar Nilai Program Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Motivasi Sekolah dan Turunkan Pernikahan Dini
Foto: (Sumber : Ilustrasi: Wali murid membagikan ompreng berisi makanan kepada siswa di SDN Pejaten Barat 1 Pagi, Jakarta. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom..)

Pantau - Pakar Kesehatan Masyarakat Prof. Tjandra Yoga Aditama menilai Program Makan Bergizi Gratis dapat meningkatkan motivasi anak untuk bersekolah karena memberikan manfaat langsung bagi kesehatan dan proses belajar.

Ia menjelaskan bahwa Dampak kesadaran kesehatan juga menambah dan bahkan pendidikan, jadi keinginan masuk sekolah jadi tinggi gara-gara makan bergizi.

Prof. Tjandra menyoroti dampak sosial berupa menurunnya angka pernikahan dini seiring meningkatnya motivasi anak untuk tetap bersekolah.

Ia menjelaskan bahwa Bahkan ada lebih jauh lagi, perkawinan dini anak itu jadi turun. Karena tadinya anak tidak sekolah dikawinin, saat ini anak jadi termotivasi untuk bersekolah.

Program MBG disebut memiliki empat tujuan besar meliputi gizi kesehatan pendidikan serta dampak ekonomi dan sosial.

Prof. Tjandra menyampaikan bahwa Satu tentu saja gizi. Kedua kesehatan. Ketiga pendidikan. Keempat dampak ekonomi dan sosial. Kalau dilakukan di satu daerah bisa berdampak. Tentu saja ini bermanfaat besar bagi bangsa dan sudah dilakukan di banyak negara. Jadi kita sambut baik upaya ini.

Ia menambahkan bahwa MBG berkontribusi pada pencapaian target pembangunan global dan selaras dengan beberapa tujuan dalam Sustainable Development Goals 2030.

Ia menjelaskan bahwa Jadi pada 2030 ada 17 goals SDGs yang harus dicapai. Goal nomor 3 kesehatan tapi goals nomor 2 dan 4 soal kelaparan dan pendidikan. Jadi pelaksanaan ini akan menyasar beberapa goals sekaligus dan berperan penting.

Program MBG dinilai tidak hanya memperbaiki gizi anak tetapi juga meningkatkan kesadaran hidup sehat serta mendorong perubahan perilaku di tingkat keluarga dan komunitas.

Prof. Tjandra menilai rangkaian manfaat tersebut menjadikan MBG sebagai intervensi penting untuk memperkuat masa depan generasi muda.

Ia mendorong pemerintah memastikan pelaksanaan MBG berjalan baik agar manfaat kesehatan pendidikan dan sosial dapat dirasakan anak-anak di seluruh daerah.

Penulis :
Ahmad Yusuf