Pantau - Kementerian Pertanian mempercepat hilirisasi komoditas lada putih di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang dikenal secara internasional sebagai Muntok White Pepper, guna meningkatkan daya saing produk tersebut di pasar ekspor.
Hilirisasi Didorong untuk Tingkatkan Nilai Tambah
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Nasrullah, menyatakan bahwa upaya hilirisasi ini merupakan langkah strategis dalam memasarkan lada putih di pasar domestik maupun internasional.
"Dengan hilirisasi ini, kita akan memasarkan produk lada ini di pasar dalam maupun luar negeri," ungkapnya.
Program hilirisasi lada putih juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Program Hilirisasi nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian sendiri telah menyosialisasikan program hilirisasi ini ke berbagai daerah guna mempercepat proses pengolahan hasil pertanian dan perkebunan ekspor di dalam negeri.
Olahan Lada Putih Dinilai Lebih Bernilai Ekonomis
Nasrullah mengungkapkan bahwa selama ini produk pertanian dan perkebunan di Indonesia masih diekspor dalam bentuk bahan baku, yang mengakibatkan nilai jualnya relatif rendah di pasar internasional.
"Lada putih ini kalau dijual bahan baku tentu nilainya tidak seberapa dibandingkan komoditas ini dihilirisasi dengan bentuk olahan," ia menjelaskan.
Ia menekankan bahwa pengolahan terlebih dahulu akan memberikan nilai tambah bagi komoditas ekspor, termasuk lada putih asal Bangka Belitung.
Nasrullah juga menyampaikan harapannya agar Kepulauan Bangka Belitung dapat kembali berjaya sebagai penghasil lada putih unggulan dunia.
Selain itu, ia mengimbau pemerintah daerah untuk mendorong petani mengembangkan usaha perkebunan lada guna meningkatkan hasil panen dan mendukung keberhasilan program hilirisasi.
- Penulis :
- Leon Weldrick
