
Pantau - Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi meminta mahasiswa Indonesia di Tunisia menjaga akhlak, menjunjung persatuan, dan memperkuat hubungan diplomatik kedua negara melalui publikasi, kajian, dan pengenalan sejarah.
Pesan Dubes dan Pentingnya Diplomasi
Zuhairi menyatakan, "Mahasiswa Indonesia di Tunisia adalah calon pemimpin masa depan. Saya berpesan agar mereka menjaga akhlak, menjunjung persatuan, dan mempertahankan semangat belajar," dalam acara Indonesian Day di Tunisia, Rabu 26 November 2025.
Dubes menekankan pentingnya diplomasi budaya, ekonomi, dan pendidikan yang terus berkembang antara Indonesia dan Tunisia, termasuk semangat saling membantu di kalangan mahasiswa dan diaspora.
Ia menambahkan, "Hubungan diplomatik Indonesia–Tunisia perlu diperkuat, terutama melalui publikasi, kajian, dan pengenalan sejarah hubungan antara Soekarno dan presiden pertama Tunisia, Habib Bourguiba, agar nilai persahabatan sejarah hidup sepanjang masa."
Zuhairi menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Tunisia, menandai eratnya hubungan historis dan emosional kedua bangsa.
Dubes juga menyatakan, "Indonesia dan Tunisia sama-sama berdiri di atas nilai iman, kemanusiaan, toleransi, dan persahabatan."
Pada kesempatan itu, Dubes memaparkan secara singkat isi bukunya berjudul Indonesia wa Tunis Ashab.
Indonesian Day dan Peran Mahasiswa Diaspora
Mahasiswa Indonesia di Tunisia bersama Badan Pengurus Cabang Kairouan, Kampus Az-Zaitunah, PPI Tunisia, dan KBRI Tunis menggelar Indonesian Day bertema "Menghidupkan Spirit Nusantara di Tanah Afrika Utara" di Universitas Zaitunah.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat hubungan diplomatik antarmahasiswa dan dihadiri pejabat seperti gubernur Kairouan serta Imam Besar Masjid Agung ’Uqbah bin Nafi’.
Kegiatan ini menegaskan peran mahasiswa diaspora Indonesia di Tunisia sebagai agen diplomasi budaya yang aktif dan progresif.
Penyelenggara yang juga dosen Zaitunah, Buhaha, mengatakan Indonesian Day menjadi momentum penting untuk mempertemukan Indonesia dan Tunisia dalam memperkuat ukhuwah islamiyah, persaudaraan, kebersamaan, serta semangat keilmuan dan belajar.
Buhaha menyatakan, "Mahasiswa Indonesia tidak hanya penuntut ilmu, tetapi juga pengemban peran untuk memperkuat hubungan budaya dan diplomasi Indonesia di Kairouan, Tunisia."
Pihak Az-Zaitunah menyebut jumlah mahasiswa Indonesia yang semula hanya lima orang kini telah berkembang menjadi 66 orang, dan kampus terus berupaya memberikan pendidikan terbaik, termasuk perhatian khusus bagi mahasiswa Indonesia sebagai bentuk komitmen dan kerja sama akademik.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf




