Pantau - Pemerintah mengirim berbagai jenis bantuan logistik untuk korban banjir di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh melalui operasi pengiriman simultan yang dimulai sejak 25 November 2025 atas perintah langsung Presiden Prabowo Subianto.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa jenis bantuan yang dikirim mencakup tenda pengungsi, perahu karet, genset, dan alat bantu komunikasi.
“Ada tenda sekitar 150, kemudian ada perahu karet karena sangat penting untuk evakuasi ada sekitar 64. Kemudian genset (alat bantu listrik). Diberangkatkan sekitar 100 alat komunikasi ke sana agar sinyal komunikasi bisa dimulai kembali,” ujarnya.
Bantuan Didistribusikan Lewat Udara dan Darat
Selain perlengkapan evakuasi, pemerintah juga mengirim makanan siap saji, tenaga kesehatan, dan obat-obatan untuk para korban banjir.
Pengiriman logistik menggunakan empat pesawat milik TNI Angkatan Udara, yaitu tiga pesawat Hercules dan satu pesawat A400M yang baru dibeli.
Teddy menjelaskan bahwa titik distribusi bantuan diarahkan ke bandara terdekat dari lokasi bencana, agar dapat segera diteruskan melalui jalur darat atau helikopter ke wilayah terdampak.
“Jadi (bantuan) akan ke Padang, Sumatera Barat, kemudian ke bandara terdekat di Tapanuli itu tepatnya nanti akan ke Bandara Silangit, Sumatera Utara, kemudian satu ke bandara di Banda Aceh dan Lhokseumawe (Aceh Utara) karena adalah bandara terdekat dengan lokasi terdampak,” paparnya.
Presiden Instruksikan Koordinasi Terpadu
Presiden Prabowo Subianto telah menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, untuk memimpin koordinasi pengiriman bantuan ke seluruh wilayah terdampak.
Teddy memastikan bahwa proses pengiriman dilakukan secara simultan ke tiga provinsi dan akan terus berlangsung hingga kondisi di wilayah-wilayah tersebut dinyatakan kondusif.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
