Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Modifikasi Cuaca dan Kerahkan Bantuan Besar-besaran untuk Tangani Banjir di Sumatera dan Aceh

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pemerintah Modifikasi Cuaca dan Kerahkan Bantuan Besar-besaran untuk Tangani Banjir di Sumatera dan Aceh
Foto: (Sumber : Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (28/11/2025) (ANTARA/Walda Marison).)

Pantau - Pemerintah menjalankan operasi modifikasi cuaca guna mengurangi curah hujan di wilayah terdampak banjir di Sumatera dan Aceh serta mempercepat proses evakuasi.

Operasi ini bertujuan membawa hujan ke wilayah laut dan mengurangi intensitas hujan di daratan yang memperparah kondisi banjir.

"Kita melakukan operasi modifikasi cuaca. Sudah mulai bisa diterbangkan untuk mengurangi curah hujan di daratan, sehingga nanti curah hujan kita bawa ke lautan," ungkap seorang pejabat yang terlibat dalam operasi tersebut.

Modifikasi Cuaca Terkait Siklon Tropis

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memprediksi adanya siklon tropis Senyar yang memengaruhi cuaca ekstrem di wilayah Sumatera.

Siklon tropis Senyar menyebabkan hujan deras disertai angin kencang yang memperparah bencana banjir.

Saat ini, siklon tersebut telah mereda, sehingga memungkinkan dilakukannya pengalihan hujan ke laut melalui rekayasa cuaca.

Pemerintah juga tengah memantau keberadaan siklon tropis Koto yang berada di wilayah utara Sumatera.

"Dan kemudian kita mengantisipasi karena ada siklon Koto, tapi tempatnya di Utara (pulau Sumatera). Kita masih waspada, kita harapkan dia tidak akan masuk ke wilayah daratan Indonesia," ungkapnya.

Bantuan Logistik Dikirim dengan Pesawat TNI AU

Secara bersamaan, pemerintah mengirim bantuan logistik ke wilayah-wilayah terdampak banjir seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

Pengiriman bantuan dilakukan melalui empat pesawat TNI AU, yakni tiga pesawat angkut Hercules C-130 dan satu pesawat A400M.

Semua pesawat diberangkatkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, memastikan bahwa bantuan dikirim secepat mungkin untuk mendukung penanganan banjir.

Jenis bantuan yang dikirim mencakup tenda pengungsi sebanyak 150 unit, 64 unit perahu karet, genset, dan sekitar 100 unit alat bantu komunikasi.

"Ada tenda sekitar 150, kemudian ada perahu karet karena sangat penting untuk evakuasi ada sekitar 64. Kemudian genset (alat bantu listrik). Diberangkatkan sekitar 100 alat komunikasi ke sana agar sinyal komunikasi bisa dimulai kembali," ia mengungkapkan.

Pemerintah juga mengirim makanan siap saji, tenaga kesehatan, dan obat-obatan untuk para korban terdampak.

Bantuan akan diturunkan di beberapa bandara terdekat dari lokasi banjir dan selanjutnya disalurkan lewat jalur darat atau udara menggunakan helikopter.

Lokasi tujuan pengiriman mencakup Kota Padang (Sumatera Barat), Bandara Silangit (Tapanuli, Sumatera Utara), serta dua bandara di Banda Aceh dan Lhokseumawe (Aceh Utara).

"Jadi (bantuan) akan ke Padang, Sumatera Barat, kemudian ke bandara terdekat di Tapanuli itu tepatnya nanti akan ke Bandara Silangit, Sumatera Utara, kemudian satu ke bandara di Banda Aceh dan Lhokseumawe (Aceh Utara) karena adalah bandara terdekat dengan lokasi terdampak," jelasnya.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, memastikan bahwa proses pengiriman logistik ke tiga wilayah terdampak akan dilakukan secara simultan hingga kondisi dinyatakan kondusif.

Penulis :
Aditya Yohan