Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

76 Ribu Kader Dasawisma Siap Sidak Door-to-Door Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak di DKI Jakarta

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

76 Ribu Kader Dasawisma Siap Sidak Door-to-Door Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak di DKI Jakarta
Foto: (Sumber : Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta Iin Mutmainnah (kedua dari kanan) bersama dengan kader Dasawisma Pulau Tidung di Kepulauan Seribu dalam kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan, Kamis (27/11/2025). ANTARA/Risky Syukur..)

Pantau - Sebanyak 76.114 kader Dasawisma di DKI Jakarta disiapkan untuk melakukan sidak kekerasan berbasis gender atau kekerasan terhadap perempuan dan anak secara door-to-door di lingkungan warga.

Penguatan Satgas dan Kanal Pengaduan

"Kita punya 76.114 kader Dasawisma orang yang bisa ketok pintu masyarakat untuk mengingatkan, mencegah dari kekerasan," ungkapnya.

Dinas PPAPP DKI Jakarta sedang menyusun Instruksi Gubernur mengenai pembentukan Satgas Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

"Nanti, Satgas itu akan berbasis masyarakat, yang melibatkan seluruh komponen, termasuk di antaranya kader Dasawisma," ia mengungkapkan.

Metode sidak dari rumah ke rumah dinilai efektif untuk melihat langsung kondisi rumah tangga serta potensi kekerasan berbasis gender.

Masyarakat diminta memaksimalkan posko dan kanal pengaduan kekerasan yang telah tersedia di seluruh wilayah DKI Jakarta.

"Ada 44 pos pengaduan di 44 kecamatan dan kami punya UPT PPA dengan hotline 24 jam gratis, dan juga kita punya website layanan puspa (puspa.jakarta.go.id), konseling keluarga. Itu bisa dimanfaatkan sebagai kanal pengaduan," ungkapnya.

Tingginya Kasus Kekerasan dan Profil Pelaku

  • Dari Januari hingga pertengahan November 2025 tercatat 1.917 laporan kasus kekerasan.
  • Kasus terbanyak adalah kekerasan seksual pada anak dengan 588 laporan atau 21,9 persen.
  • Korban perempuan dalam kasus KDRT tercatat 412 laporan atau 15,4 persen.
  • Korban perempuan akibat kekerasan psikis berjumlah 318 laporan atau 11,9 persen.
  • Korban perempuan akibat kekerasan fisik tercatat 276 laporan atau 10,3 persen.
  • Lokasi kekerasan terbanyak terjadi di dalam rumah dengan 1.132 laporan atau 56,3 persen.
  • Kekerasan di jalan tercatat 135 laporan atau 6,7 persen.
  • Kekerasan di kos-kosan berjumlah 126 laporan atau 6,3 persen.
  • Kekerasan di sekolah tercatat 119 laporan atau 5,9 persen.
  • Kekerasan di kontrakan tercatat 88 laporan atau 4,4 persen.
  • Kekerasan di hotel berjumlah 86 laporan atau 4,3 persen.
  • Pelaku kekerasan terbanyak adalah suami dengan 503 laporan atau 22,3 persen.
  • Pelaku berikutnya adalah teman dengan 351 laporan atau 15,7 persen.
  • Pelaku orang tidak dikenal sebanyak 281 laporan atau 12,6 persen.
  • Pelaku tetangga tercatat 203 laporan atau 9,1 persen.
  • Pelaku ayah kandung sebanyak 197 laporan atau 8,8 persen.
  • Pelaku pacar berjumlah 147 laporan atau 6,6 persen.

Jumlah korban terbanyak berdasarkan domisili berada di Jakarta Timur dengan 513 korban.

  • Korban di Jakarta Selatan berjumlah 337 orang.
  • Korban di Jakarta Barat berjumlah 316 orang.
Penulis :
Ahmad Yusuf