
Pantau - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit pernapasan seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pneumonia yang dapat meningkat mengikuti pola musiman.
Arif Syaiful Haq, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Dinkes DKI Jakarta, menekankan pentingnya kewaspadaan tanpa harus panik terhadap peningkatan kasus penyakit pernapasan.
Penyebab dan Pengobatan ISPA
Pengobatan ISPA bergantung pada penyebabnya, di mana infeksi virus biasanya sembuh dengan sendirinya, sementara infeksi bakteri memerlukan pengobatan antibiotik.
Polusi udara, kemarau basah, dan mobilitas penduduk yang tinggi turut memperburuk kondisi ISPA dan pneumonia.
Pencegahan dan Langkah yang Dapat Dilakukan
Untuk mencegah penyebaran penyakit, masyarakat dianjurkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti penggunaan masker, etika batuk, serta perbaikan ventilasi udara di rumah.
Vaksinasi influenza juga disarankan, terutama untuk kelompok yang berisiko tinggi, dan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanganan penyakit pernapasan.
Statistik Kasus ISPA di DKI Jakarta
Dinkes DKI Jakarta mencatat sebanyak 1.966.308 kasus ISPA antara Januari hingga Oktober 2025, dengan peningkatan kasus yang teridentifikasi sejak Juli. Pengamatan sistematis melalui jaringan puskesmas dan rumah sakit dilakukan untuk mendeteksi dan merespons dini terhadap peningkatan penyakit pernapasan, termasuk pneumonia dan ISPA.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








