
Pantau - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menargetkan 20.000 gerai Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih sudah berdiri lengkap dan mulai beroperasi pada Januari 2026 mendatang.
Wakil Menteri Koperasi, Farida Farichah, mengungkapkan hal ini dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapminas) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) 2025 yang digelar di Jakarta, Senin (1/12/2025).
"Kami sedang bekerja mengejar target 20.000 gerai berdiri lengkap dengan isi dan kelengkapannya pada Januari," ungkapnya.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat pusat-pusat ekonomi di desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.
Percepatan Pembangunan Didukung Banyak Pihak
Pembangunan fisik gerai Kopdes Merah Putih telah dipercepat sejak Oktober 2025.
Dalam pelaksanaannya, proyek ini mendapat dukungan dari PT Agrinas Pangan Nusantara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dukungan tersebut mencakup penjaminan standar kualitas bangunan dan percepatan distribusi material ke berbagai daerah.
"Ini adalah bentuk kehadiran negara agar koperasi benar-benar hidup dan langsung memiliki ruang usaha yang layak," tegas Farida.
Berdasarkan data Kemenkop, hingga akhir November 2025, pembangunan telah dimulai di 15.000 titik gerai dan gudang.
Sementara itu, total Kopdes Merah Putih yang sudah berbadan hukum mencapai 82.891 unit.
Gerai Multifungsi dan Pendampingan di Lapangan
Setiap gerai Kopdes Merah Putih akan terdiri dari enam unit usaha utama, yaitu gerai sembako, apotek desa, klinik desa, kantor koperasi, unit simpan pinjam, dan pergudangan.
Selain itu, akan ada satu jenis usaha tambahan yang disesuaikan dengan potensi ekonomi lokal di masing-masing wilayah.
"Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya tempat transaksi, tetapi pusat layanan ekonomi yang dibutuhkan warga," jelas Farida.
Pemerintah juga menyiapkan dukungan berupa peralatan operasional, pelatihan bisnis, serta pendampingan dari 8.000 Business Assistant dan 1.104 Project Management Officer.
Pendampingan dilakukan secara bertahap dan para petugas akan ditempatkan langsung di lapangan.
Pemerintah menargetkan seluruh 82.000 bangunan koperasi rampung pada April hingga Mei 2026.
" Kami ingin pertumbuhan ekonomi tidak lagi bertumpu di kota, tetapi bergerak dari desa ke seluruh wilayah Indonesia," ia menegaskan.
Dengan langkah ini, diharapkan sistem ekonomi desa dapat beroperasi secara menyeluruh dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Leon Weldrick






