
Pantau - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyalurkan dana sebesar Rp13,3 miliar guna mendukung pemulihan pelaksanaan pendidikan pascabencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dana ini digunakan untuk membantu sekolah-sekolah yang terdampak, termasuk memperbaiki infrastruktur pendidikan dan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung meski dalam kondisi darurat.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan belasungkawa dan komitmen pemerintah dalam penanganan pendidikan di wilayah terdampak.
"Atas nama pribadi dan Kemendikdasmen saya menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat yang terdampak musibah. Kemendikdasmen telah menyediakan alokasi dana sebesar Rp13,3 miliar untuk bantuan bencana banjir dan tanah longsor di tiga provinsi tersebut," ungkapnya.
Pendataan Kerusakan dan Kebutuhan Pendidikan
Kemendikdasmen saat ini tengah melakukan pendataan terhadap sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam.
Selain itu, pemetaan kebutuhan pendidikan sedang dilakukan guna memastikan seluruh siswa tetap bisa mengakses pembelajaran meskipun berada dalam kondisi darurat.
Akses menuju beberapa lokasi bencana masih dalam tahap pemulihan, sehingga koordinasi intensif dilakukan bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah memastikan penanganan terhadap korban bencana, termasuk menjamin keberlangsungan pendidikan anak-anak.
"Ketika data akurat sudah terkumpul, berikutnya kita bisa menyusun langkah-langkah untuk bagaimana agar pembelajaran bisa dilakukan. Seperti melakukan pendampingan psikososial untuk anak-anak dan memprioritaskan sekolah terdampak agar mendapatkan bantuan Revitalisasi Satuan Pendidikan di tahun depan," ia mengungkapkan.
Bantuan Psikososial dan Peralatan Sekolah
Selain dana, Kemendikdasmen juga telah menyiapkan berbagai bentuk bantuan seperti peralatan sekolah dan layanan psikososial, khususnya bagi anak-anak korban bencana.
Layanan psikososial ini diberikan agar siswa dapat tetap melanjutkan proses belajar tanpa beban psikologis berat akibat bencana.
Kemendikdasmen juga membuka jalur donasi tambahan melalui Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional (UPZ Baznas) Kemendikdasmen, agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam membantu para korban.
Abdul Mu’ti mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong dalam membantu pemulihan pascabencana.
- Penulis :
- Shila Glorya








