Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamenkes Apresiasi Tim Medis Unhas atas Respons Cepat Tangani Bencana Banjir dan Longsor di Aceh

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wamenkes Apresiasi Tim Medis Unhas atas Respons Cepat Tangani Bencana Banjir dan Longsor di Aceh
Foto: (Sumber : Tim Medis Unhas berfoto bersama setelah tiba di Aceh dalam misi penanganan kesehatan warga terdampak bencana di Aceh. ANTARA/HO-Unhas.)

Pantau - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus memberikan apresiasi kepada Tim Medis Universitas Hasanuddin (Unhas) atas respons cepat dan dedikasi tinggi dalam penanganan dampak bencana alam banjir dan longsor di Aceh.

Dalam pernyataannya, Wamenkes menyebut bahwa kehadiran Tim Medis Unhas sangat membantu proses penyelamatan jiwa, layanan kesehatan darurat, serta pemulihan masyarakat yang terdampak bencana.

Apresiasi ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas profesionalisme dan komitmen Tim Medis Unhas dalam merespons kondisi darurat yang terjadi di sejumlah wilayah di Aceh.

Kondisi di Lokasi Bencana dan Tantangan Lapangan

Anggota Tim Medis Unhas, dr Muhammad Phetrus Johan SpOT, Subsp. Onk.Ort. (K), menjelaskan bahwa setelah tiba di lokasi bencana, tim menemukan sebagian besar warga mengalami luka ringan hingga sedang.

Selain itu, banyak warga menderita gangguan saluran pernapasan dan masalah pencernaan akibat kekurangan air bersih.

“Pelayanan kesehatan tertentu yang membutuhkan alat khusus, seperti hemodialisa, juga mengalami hambatan karena banyak mesin rusak dan pasokan listrik belum stabil,” ungkapnya.

Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil juga mengalami stres dan trauma, sehingga membutuhkan layanan kesehatan serta pendampingan psikososial secara intensif.

Hambatan Akses dan Upaya Tim Medis

Tim medis menghadapi sejumlah tantangan berat di lapangan, mulai dari akses jalan yang terputus hingga jembatan rusak, yang menyulitkan distribusi logistik medis dan bahan bakar.

“Di lapangan, tim medis menghadapi sejumlah tantangan berat. Akses menuju beberapa titik masih terputus akibat jalan rusak dan jembatan yang putus, sementara logistik medis dan ketersediaan bahan bakar masih terbatas di tengah meningkatnya jumlah pasien setiap hari,” jelas dr Phetrus.

Komunikasi dan aliran listrik yang belum sepenuhnya pulih juga memperburuk koordinasi di lapangan.

Ketersediaan air bersih di beberapa wilayah masih sangat terbatas, yang memperburuk kondisi kesehatan masyarakat terdampak.

Meski demikian, Tim Medis Unhas tetap mengutamakan keselamatan petugas dalam menjalankan tugas kemanusiaan mereka.

“Kami menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, bekerja secara sif, dan melakukan briefing keamanan secara berkala. Pergerakan tim dikoordinasikan bersama BPBD, TNI/Polri, pemerintah daerah, serta Pusat Operasi Darurat Kesehatan. Kami memastikan area kerja aman dari risiko banjir susulan dan longsor,” pungkasnya.

Penulis :
Aditya Yohan