Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri PPN Tegaskan Geopark sebagai Aset Dinamis untuk Masa Depan Indonesia Emas 2045

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Menteri PPN Tegaskan Geopark sebagai Aset Dinamis untuk Masa Depan Indonesia Emas 2045
Foto: Tangkapan layar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy dalam agenda Indonesia's Geopark Leader Forum, Building Knowledge for Indonesia's Geopark Development di Jakarta, Rabu 3/12/2025 (sumber: ANTARA/Muhammad Baqir Idrus Alatas)

Pantau - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menegaskan bahwa geopark merupakan aset masa depan yang dinamis dan harus dikembangkan sebagai laboratorium alam terbuka yang mampu mengedukasi generasi penerus serta membangun kolaborasi lintas sektor secara konkret.

"Geopark harus dikembangkan sebagai laboratorium alam terbuka yang menemukan literasi lingkungan dan budaya bagi generasi penerus dan kolaborasi multi pihak yang lebih konkret antara pemerintah, swasta, akademisi, agar memberikan dampak yang lebih luas. Geopark bukanlah sekadar peninggalan masa lalu, bukan pula warisan dunia yang statis, yang tak tersentuh," ungkap Rachmat Pambudy.

Geopark memiliki tiga pilar utama, yakni konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal.

Selain itu, geopark mencakup keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya yang menjadikannya kawasan strategis dalam pengembangan berkelanjutan.

Geopark sebagai Indikator Pembangunan Nasional

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, geopark telah ditetapkan sebagai salah satu indikator utama menuju visi Indonesia Emas 2045.

Menurut Rachmat Pambudy, pengembangan geopark membutuhkan perubahan pola pikir dalam pengelolaan sumber daya alam dari model ekstraksi menjadi konservasi demi peningkatan nilai tambah.

Pengelolaan geopark disarankan dilakukan secara bottom-up dan berkelanjutan oleh seluruh pemangku kepentingan.

Hingga saat ini, Indonesia memiliki 12 UNESCO Global Geopark (UGGp) dari total 241 UGGp yang ada di seluruh dunia.

Dengan jumlah tersebut, Indonesia sejajar dengan Italia, berada di bawah Tiongkok yang memiliki 49 UGGp dan Spanyol dengan 18 UGGp.

Jika seluruh taman bumi di Indonesia didaftarkan ke UNESCO, maka Indonesia berpotensi menjadi negara dengan jumlah geopark terbanyak di dunia.

Bappenas menargetkan penambahan geopark yang direkomendasikan atau ditetapkan sebagai UGGp yakni 13 pada tahun 2026, 15 pada 2027, 16 pada 2028, dan 17 pada 2029.

Potensi Geologi Indonesia sebagai Keunggulan Geopark

Letak Indonesia di pertemuan tiga lempeng tektonik utama — Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik — menjadikan negara ini memiliki keragaman geologi yang unik.

Kondisi ini memang menjadikan Indonesia rawan gempa, tsunami, dan aktivitas vulkanik.

"Namun demikian, ini menimbulkan justru menjadi tidak hanya kita punya mega biodiversity, tapi juga mempunyai potensi geopark yang belum tercatat," ia mengungkapkan.

Bappenas menilai bahwa pengembangan geopark harus diintegrasikan ke dalam rencana pengembangan wilayah nasional, terutama karena kawasan geopark seringkali bersinggungan dengan sektor pertanian, kehutanan, dan kawasan lainnya.

Geopark diharapkan menjadi Center of Excellence (CoE) dalam penguatan SDM, riset, dan teknologi.

Program strategis seperti digitalisasi geopark, kolaborasi riset, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam sistem pengawasan mulai dipertimbangkan.

Konsep geowisata yang diterapkan juga harus berfokus pada quality tourism dan bukan mass tourism, guna menjaga kelestarian kawasan.

Pengembangan nilai tambah geoproduk lokal juga dianggap penting untuk menciptakan model ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan variatif.

Rachmat Pambudy menekankan peran penting kepala daerah dalam pembangunan geopark nasional.

Menurutnya, kepala daerah memiliki tiga fungsi utama: sebagai pusat inovasi pengembangan geopark, sebagai representasi daerah dalam jaringan geopark global, serta sebagai penghubung antara akademisi, masyarakat, dan sektor usaha.

Kepala daerah diharapkan mampu memperkuat tata kelola dan arah kebijakan geopark, serta menjadi penggerak utama dalam mendorong sinergi pembangunan geopark.

"Kami kembali mengajak para kepala daerah untuk memperkuat komitmen membangun geopark kita," ungkapnya.

Ia menutup dengan pernyataan, “Kami berharap semoga Geopark Leader Forum saat ini dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya sebagai penyemangat kita bersama. Mari kita sekali lagi membangun geopark nasional kita untuk membangun Indonesia sekarang dan di masa yang akan datang.”

Penulis :
Arian Mesa