
Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca terkait potensi hujan yang disertai petir di sejumlah wilayah Indonesia pada Kamis, 4 Desember 2025.
Informasi ini disampaikan oleh Prakirawan BMKG, Medayu Bestari, melalui siaran kanal YouTube yang dipantau dari Jakarta.
Sebaran Cuaca: Dari Sumatra hingga Papua
Pulau Sumatra:
Banda Aceh diprakirakan berawan, sementara Medan, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, dan Bandar Lampung berpotensi mengalami hujan ringan.
Medayu memperingatkan, “Waspadai hujan petir yang dapat terjadi di Pekanbaru, Bengkulu, dan Pangkal Pinang.”
- Pulau Jawa:
Hujan ringan diperkirakan terjadi di Serang, Jakarta, dan Semarang.
Wilayah Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya diminta waspada terhadap kemungkinan hujan disertai petir.
- Pulau Kalimantan:
Hujan ringan diprakirakan terjadi di Pontianak, Palangkaraya, dan Samarinda.
BMKG juga meminta kewaspadaan terhadap potensi hujan petir di Tanjung Selor dan Banjarmasin.
- Bali dan Nusa Tenggara:
Denpasar dan Kupang diprakirakan berawan tebal, sementara Mataram berpotensi hujan ringan.
Pulau Sulawesi:
Udara kabur diperkirakan terjadi di Kendari, sedangkan Gorontalo akan berawan.
Palu, Makassar, dan Manado berpotensi hujan ringan, sementara Mamuju diprakirakan mengalami hujan sedang.
- Wilayah Indonesia Timur:
Ambon, Sorong, Manokwari, dan Jayapura diprakirakan mengalami hujan ringan.
Nabire, Jayawijaya, dan Merauke perlu waspada terhadap potensi hujan yang disertai petir.
75 Persen Wilayah Indonesia Sudah Masuki Musim Hujan
BMKG melaporkan bahwa hingga akhir November 2025, sekitar 75,3 persen zona musim di Indonesia telah memasuki musim hujan.
Dari total 698 zona musim, sebanyak 526 zona telah berada dalam fase hujan.
Meskipun curah hujan terus meningkat, BMKG mencatat tidak ada provinsi yang mengalami kondisi tanpa hujan lebih dari dua bulan selama periode ini.
Dengan kondisi cuaca yang dinamis, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







