
Pantau - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLH) Provinsi Banten mencatat luas lahan hutan kritis di wilayahnya mencapai sekitar 200 ribu hektare, dengan titik kerusakan terluas berada di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Reboisasi Digenjot, Targetkan 1.000 Pohon per Tahun
Lahan kritis tersebut mencakup kawasan hutan konservasi serta area di luar hutan produktif yang masuk kategori kritis dan sangat kritis.
Pemerintah daerah melalui DLH setiap tahun melakukan upaya reboisasi dan penghijauan dengan menggalakkan gerakan penanaman pohon di berbagai titik rawan kerusakan.
"Kita berharap gerakan penanaman dan melestarikan pemulihan kembali lahan hutan kritis itu," ujar Kepala DLH Banten, Wawan Gunawan.
DLH menargetkan penanaman sekitar 1.000 pohon per tahun, termasuk di tepi aliran sungai sebagai langkah pencegahan longsor.
Tanaman yang ditanam meliputi jenis-jenis pohon keras seperti mahoni, sukun, trembesi, puspa, albasia, dan bambu.
" Kami hingga kini terus melakukan penghijauan dengan gerakan penanaman pohon itu," tambah Wawan.
Kerusakan Disebabkan Alih Fungsi dan Penambangan Ilegal
DLH Banten menyebut penyebab utama kerusakan hutan adalah penebangan liar, aktivitas pertambangan ilegal termasuk PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin), serta alih fungsi lahan menjadi permukiman, perkebunan, dan pertanian.
Untuk menekan kerusakan, DLH bekerja sama dengan instansi lainnya dalam melakukan penertiban dan penindakan terhadap pelanggaran kawasan hutan.
Kerusakan hutan ini dinilai dapat mengancam keseimbangan ekologis, serta berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
Dukungan Penuh terhadap Satgas PKH dan Gerakan Bersama Penanaman
DLH Banten menyatakan dukungannya terhadap kolaborasi 10 kementerian dan lembaga yang tergabung dalam Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH), sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.
"Kita sangat mendukung Satgas PKH guna pelestarian dan penghijauan hutan agar tidak kembali dirambah dan dirusak oleh pelaku kejahatan kehutanan," tegas Wawan.
Selain DLH, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak bersama BNPB juga melakukan gerakan serupa.
Sebanyak 14.500 bibit tanaman telah ditanam di lahan kritis, khususnya di daerah aliran sungai (DAS) Cisimeut yang merupakan sub-DAS dari Sungai Ciujung.
Jenis pohon yang ditanam antara lain sukun, mahoni, mangga, alpukat, sengon, trembesi, nangka, jambu, jabon, dan durian.
Lokasi tersebut memiliki tingkat kerawanan banjir tinggi, sehingga penanaman dilakukan untuk memperkuat vegetasi dan mencegah bencana.
- Penulis :
- Aditya Yohan







