
Pantau - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa terdapat tiga sumber utama yang memperparah bencana banjir di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
"Kami mengidentifikasi sedikitnya tiga sumber utama yang memperparah banjir," ujar Menteri Hanif saat menyampaikan hasil pantauan lapangan.
Tiga faktor tersebut adalah aktivitas hutan tanaman industri, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang masif, serta penambangan emas di daerah aliran sungai (DAS) Batang Toru.
"Semua ini memberi kontribusi signifikan terhadap tekanan lingkungan," tegasnya.
Hulu DAS Tertekan, Curah Hujan Ekstrem Jadi Acuan Baru
Identifikasi awal dilakukan melalui pantauan udara dan pengecekan langsung (groundcheck) di sejumlah titik yang dicurigai memperparah limpasan air.
Menteri Hanif menjelaskan bahwa kawasan hulu DAS Batang Toru mengalami tekanan sangat tinggi akibat pemanfaatan ruang yang intensif.
Kawasan hulu kini juga didominasi oleh lahan pertanian luas, baik basah maupun kering, yang mengurangi kemampuan tanah menyerap air hujan.
KLH/BPLH saat ini sedang melakukan verifikasi lapangan secara menyeluruh untuk menyusun langkah korektif yang tepat sasaran.
Menteri Hanif menekankan bahwa upaya pemulihan lingkungan tidak bisa dilakukan secara parsial.
Ia menyatakan bahwa pendekatan yang digunakan harus menyeluruh dan memandang ekosistem sebagai satu kesatuan lanskap.
"Semua temuan ini harus dinilai dalam satuan lanskap yang utuh, dengan intensitas hujan yang kini melampaui 250, bahkan 300 mm, KLH/BPLH akan review kembali seluruh persetujuan lingkungan yang berlaku di DAS Batang Toru," jelasnya.
Inspeksi Perusahaan dan Penegakan Hukum Diperketat
Sebagai tindak lanjut, KLH/BPLH akan memperketat pengawasan terhadap pemanfaatan ruang di kawasan rawan banjir dan longsor.
Termasuk di antaranya adalah dua perusahaan di wilayah Batang Toru yang telah menjalani inspeksi mendadak.
Setiap aktivitas di lereng curam, hulu DAS, dan sepanjang alur sungai kini sedang diverifikasi ulang untuk mengecek kesesuaian terhadap izin lingkungan dan tata ruang.
Penegakan hukum akan dilakukan jika ditemukan pelanggaran yang berpotensi menambah risiko bencana.
Menteri Hanif juga menyebut bahwa pihaknya masih melakukan verifikasi langsung terhadap perusahaan-perusahaan lain yang diduga memberi kontribusi besar terhadap kerusakan lingkungan di wilayah tersebut.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak banjir serta longsor di Sumatera, khususnya di Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







