Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

FPIR Nilai Pemerintahan Prabowo–Gibran Perkuat Polri dan Supremasi Sipil

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

FPIR Nilai Pemerintahan Prabowo–Gibran Perkuat Polri dan Supremasi Sipil
Foto: (Sumber : Ketua Umum FPIR Fauzan Ohorella (kiri) bersama dengan Dosen Hukum Tata Negara (HTN) Universitas Jaya Baya Rorano (tengah) dalam acara sarasehan bersama mahasiswa di Jakarta, Jumat (5/12/2025). ANTARA/HO-FPIR.)

Pantau - Front Pemuda Indonesia Raya menilai pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mampu memperkuat Polri sebagai representasi sipil.

Penilaian tersebut disampaikan dalam acara sarasehan bersama mahasiswa di Jakarta pada Jumat (5/12).

Ketua Umum FPIR Fauzan Ohorella menegaskan bahwa penguatan tersebut tidak terlepas dari peran Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang menjaga Polri tetap Presisi.

"Presisi Kapolri harus menjadi ruh perbaikan dan pembenahan institusi", ujar Fauzan.

Pembenahan yang dimaksud meliputi pembangunan sel-sel baru untuk menjalankan amanat cita-cita reformasi serta penataan ulang etika, humanisme, dan profesionalisme penegakan hukum.

Fauzan menilai pembentukan Komite Percepatan Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo merupakan bentuk keberpihakan negara dalam pembenahan institusi.

Ia menjelaskan bahwa Komite menerima amanat mutlak dari negara untuk melakukan restorasi menyeluruh terhadap Polri.

Fauzan menekankan bahwa rakyat sebagai ayah kandung reformasi harus menjadi landasan kebijakan Komite agar langkah yang diambil tidak tergesa-gesa namun tetap strategis.

Ia menilai reformasi tersebut bertujuan mengembalikan amanah bahwa Polri harus melindungi, mengayomi, dan melayani rakyat.

Ia menyebutkan bahwa perbaikan membutuhkan perhatian detail dan menyeluruh terkait kesejahteraan, moral, serta etika anggota Polri.

Karena itu Komite Percepatan Reformasi Polri harus sangat objektif demi menghasilkan solusi konkret bagi kebijakan strategis.

"Tidak tendensi akibat degradasi tekanan atau intervensi publik sebab Polri adalah anak kandung reformasi yang diperjuangkan rakyat", ujar Fauzan.

Ia menegaskan bahwa Polri harus menunjukkan eksistensi sebagai anak kandung reformasi karena penegakan hukum merupakan pertahanan akhir masyarakat.

Fauzan menegaskan Polri merupakan bagian dari supremasi sipil sebagaimana diamanatkan konstitusi melalui jalur reformasi.

Ia juga menilai pemerintahan Prabowo–Gibran telah menunjukkan kerja nyata untuk rakyat melalui berbagai program dalam Astacita.

Ia berpendapat bahwa kinerja tersebut tampak dari masifnya program Sekolah Rakyat dan program Makan Bergizi Gratis termasuk bagi balita.

"Hal ini bisa dilihat dengan masifnya program Sekolah Rakyat untuk kemajuan pendidikan anak bangsa, perbaikan gizi melalui Makan Bergizi Gratis hingga pada balita", ujar Fauzan.

Fauzan juga menyatakan bahwa pemerintahan Prabowo–Gibran berhasil memperkuat demokrasi Indonesia yang merangkul dan mengakomodasi berbagai pihak demi kepentingan rakyat.

Ia menilai Presiden Prabowo selalu peka terhadap lingkungan pemerintahannya, sementara Wakil Presiden Gibran tetap rendah hati dalam berkomunikasi dengan lintas kabinet dan masyarakat.

"Ini adalah potret nyata tentang pemerintahan Prabowo-Gibran yang terus merawat serta memperkuat sistem demokrasi Indonesia Raya", kata Fauzan.

Ia menilai pemerintahan saat ini menjadi central of mind democracy dan civil society representative atau representasi masyarakat sipil.

Dalam kesempatan yang sama, Dosen HTN Universitas Jaya Baya Rorano mengatakan Presiden Prabowo konsisten memberikan sinyal kuat terhadap pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang telah melahirkan kemiskinan struktural.

Ia menilai kebijakan pembangunan 300 jembatan di pelosok Indonesia menjadi simbol dukungan bagi pendidikan generasi masa depan.

"Ini lah perwujudan konkret bahwa negara harus selalu hadir dan sigap dalam membangun Indonesia Raya", ucap Rorano.

Penulis :
Aditya Yohan