
Pantau - Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan acara Inspiradaya 2025 sebagai bentuk penghargaan kepada pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam membangun ekosistem pemberdayaan melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu, Abdul Haris, menyatakan bahwa pemberian apresiasi ini bertujuan memperkuat keteladanan dan mendorong replikasi praktik baik antar-SPPG di seluruh Indonesia.
"Apresiasi ini menjadi momentum memperkuat keteladanan dan mendorong replikasi praktik baik antar-SPPG di seluruh Indonesia," ungkapnya.
20 SPPG Terpilih Terima Penghargaan Atas Inovasi Layanan Gizi dan Pangan Lokal
Sebanyak 20 SPPG dari berbagai daerah ditetapkan sebagai penerima penghargaan Inspiradaya 2025 atas dedikasi dan inovasi mereka dalam pelaksanaan program MBG.
Penghargaan ini mencakup lima aspek utama:
- Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis
- Pemenuhan gizi masyarakat secara optimal
- Pemanfaatan pangan lokal
- Tata kelola yang akuntabel
- Penguatan kolaborasi antar daerah
Abdul Haris menambahkan bahwa SPPG penerima penghargaan berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem pemberdayaan masyarakat di tingkat lokal.
"Para SPPG penerima Inspiradaya 2025 berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem pemberdayaan masyarakat, mengutamakan pangan lokal, dan menjaga keberlangsungan layanan gizi pada kondisi normal maupun darurat," jelasnya.
Workshop "MBG: Jalan Pemberdayaan Menuju Indonesia Emas" Jadi Pembuka Acara
Acara Inspiradaya 2025 diawali dengan penyelenggaraan workshop bertema MBG: Jalan Pemberdayaan Menuju Indonesia Emas.
Workshop ini menjadi ruang penyamaan persepsi antara pelaksana dan pemangku kepentingan terkait beberapa poin penting:
- Kebijakan MBG
- Standar operasional
- Pengelolaan gizi
- Transparansi keuangan
- Pendekatan pemberdayaan berbasis potensi lokal
Workshop juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan layanan MBG dalam situasi darurat seperti bencana alam atau krisis pangan.
"Hal ini menegaskan bahwa SPPG tidak hanya menjadi penyedia layanan gizi rutin, tetapi juga bagian penting dari sistem ketahanan sosial dan pangan masyarakat saat terjadi bencana," ujar Abdul Haris.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf





