
Pantau - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk kelompok ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan balita non PAUD dapat menghemat pengeluaran keluarga.
"MBG bisa menghemat pengeluaran biaya ibu hamil, tentu jika dia punya anak yang sekolah sudah mendapat MBG dan dia sedang hamil juga mendapatkan MBG," ungkap Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.
Penghematan dari program ini disebut dapat digunakan untuk kebutuhan penting lainnya, terutama bagi keluarga dengan pengeluaran terbatas.
Fokus pada Pencegahan Stunting dan Persiapan Generasi Emas
Program MBG juga diprioritaskan sebagai bagian dari upaya penanganan stunting di Indonesia.
BKKBN menilai kelompok tiga B (bumil, busui, dan balita non PAUD) sebagai kelompok rentan yang harus mendapatkan asupan bergizi secara optimal.
Ia menyatakan harapan agar program ini mampu berkontribusi dalam membentuk generasi emas tahun 2045.
Saat ini, BKKBN telah bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengalokasikan 10 persen dari total bantuan MBG khusus untuk kelompok tiga B.
Strategi Penyaluran Disesuaikan Waktu dan Pendataan Penerima
Kemendukbangga juga menyusun strategi penyaluran yang menyesuaikan waktu konsumsi agar kualitas makanan tetap terjaga.
"Yang disalurkan pagi, maka dimasak lebih pagi, jika disalurkan siang hari, maka dimasak pada waktu yang siang, untuk sebagai langkah mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Selain itu, Kemendukbangga juga tengah menyiapkan sistem pendataan keluarga penerima manfaat MBG agar program berjalan tepat sasaran.
- Penulis :
- Aditya Yohan






