
Pantau - Polda Metro Jaya resmi menahan pemilik wedding organizer (WO) berinisial APD dan suaminya DHP terkait dugaan penipuan jasa pernikahan yang merugikan sejumlah korban hingga puluhan juta rupiah.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto menyatakan, "Benar, tersangka APD dan DHP sudah ditahan di Jakut (Jakarta Utara)," ungkapnya saat dikonfirmasi.
Selain APD dan DHP, tiga tersangka lain juga sedang diproses oleh kepolisian, yaitu HE, GDP, dan RR.
"Tiga lainnya, digelarkan di wasidik Polda Metro Jaya untuk proses penanganannya karena tiga lainnya itu TKP di luar Jakut," tambah Budi Hermanto.
Kronologi dan Modus Penipuan WO
Kasus ini bermula ketika sejumlah korban menggunakan jasa WO milik APD untuk acara pernikahan mereka.
Namun, layanan yang diberikan tidak sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan, mulai dari tenda, katering, hingga booth makanan.
"Tetapi tidak sesuai spesifikasi, baik itu tenda, katering maupun booth (stan) makanan yang ada. Kemudian pada saat dikonfirmasi, tidak ada respons dari WO tersebut," jelasnya.
Seiring dengan banyaknya laporan, penyelidikan dilakukan oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara secara maraton sejak Senin (8/12).
"Saat ini masih pendalaman, proses penyidikan oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dan ini terus secara maraton dan kemungkinan akan dilakukan peningkatan status tersangka," katanya.
Penanganan Hukum dan Potensi Kerugian
Beberapa korban juga melaporkan kasus serupa ke Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya.
"Kita juga melihat nanti, apakah laporan ini akan digabungkan, tetapi harus melihat lokus tempat kejadian peristiwa. Jika itu terjadi di Jakarta Utara, mungkin akan kita limpahkan. Tetapi jika itu terjadi di wilayah lain, kemungkinan akan ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum," ujar Budi Hermanto.
Jumlah kerugian para korban masih dalam proses pendataan dan penyidikan.
"Bervariasi, ada yang sekitar Rp40 juta, Rp60 juta, Rp80 juta, ini bervariasi," katanya menambahkan.
Saat ini, proses hukum terhadap para tersangka masih terus berlanjut dan penyidik akan mendalami kemungkinan adanya korban tambahan.
- Penulis :
- Arian Mesa







