
Pantau - Panitia Natal Nasional 2025 menyalurkan sebanyak 1.520 paket bantuan bagi warga terdampak bencana di sejumlah titik di wilayah Aceh, sebagai bentuk nyata solidaritas kebangsaan dan kepedulian terhadap masyarakat dalam masa sulit.
Ketua Panitia Natal Nasional 2025, Maruarar Sirait, menyampaikan bahwa aksi sosial ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Natal yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan konkret.
"Aksi sosial kemanusiaan ini menjadi bagian dari rangkaian Natal Nasional 2025 yang menegaskan bahwa nilai-nilai kebangsaan tidak hanya dirayakan dalam seremoni, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan konkret," ungkapnya.
Bantuan Disalurkan ke Tiga Lokasi Melalui Koordinasi Lintas Pihak
Bantuan yang disalurkan terdiri dari paket sembako, perlengkapan ibadah berupa alat shalat, dan pakaian anak.
Seluruh bantuan difokuskan untuk menjawab kebutuhan paling mendesak masyarakat dalam masa tanggap darurat dan pemulihan pascabencana.
Tiga titik lokasi distribusi bantuan berada di Desa Sungai Iyu, Kantor Polres Aceh Tamiang, dan HKBP Langsa.
Penyaluran dilakukan melalui koordinasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan relawan lokal.
Tujuan koordinasi tersebut adalah untuk memastikan proses distribusi berjalan tertib, aman, dan tepat sasaran.
"Bantuan ini merupakan hasil gotong royong berbagai elemen dan lapisan masyarakat dengan semangat solidaritas kebangsaan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban keluarga-keluarga di Aceh yang terdampak bencana," ujar Maruarar.
Arahan Presiden dan Makna Kehadiran Negara
Maruarar Sirait juga menegaskan bahwa kegiatan sosial ini dilaksanakan sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar perayaan keagamaan dilakukan dengan sederhana, bermakna, dan menyentuh langsung masyarakat.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, perayaan keagamaan harus bermakna, sederhana, dan langsung menyentuh masyarakat," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kehadiran seluruh elemen bangsa ketika suatu daerah di Indonesia sedang mengalami bencana.
"Ketika Aceh dilanda bencana, maka hal itu menjadi tanggung jawab bersama sebagai sesama masyarakat Indonesia untuk hadir, membantu, dan menguatkan," ungkapnya.
Maruarar menutup dengan penegasan bahwa bantuan tersebut merupakan manifestasi dari nilai luhur kebangsaan yang harus terus dijaga dan diperkuat.
"Inilah semangat Indonesia yang harus terus kita jaga. Bantuan tersebut merupakan wujud solidaritas kebangsaan yang harus terus diperkuat," ujarnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







