Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Harga Cabai Naik Jelang Natal dan Tahun Baru, Mendag: Bukan karena Kelangkaan, Tapi Cuaca

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Harga Cabai Naik Jelang Natal dan Tahun Baru, Mendag: Bukan karena Kelangkaan, Tapi Cuaca
Foto: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat 12/12/2025 (sumber: ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Pantau - Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan bahwa kenaikan harga cabai di berbagai daerah menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 masih tergolong wajar dan terkendali, meskipun sudah melampaui harga acuan pemerintah (HAP) di tingkat konsumen.

Ia menegaskan bahwa lonjakan harga cabai bukan disebabkan oleh kelangkaan pasokan di tingkat produsen.

Dalam rapat koordinasi bersama Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI), Mendag mengungkapkan bahwa faktor cuaca menjadi penyebab utama kenaikan harga karena mengganggu proses panen.

"Produknya cukup dan beliau (ACCI) menyampaikan memang hampir setiap akhir tahun selalu begini. Tapi kalau tahun lalu kan karena penyakit kalau enggak salah, tahun ini produksinya cukup, cuma karena kendala cuaca sehingga panennya nggak bisa maksimal," ujarnya.

Harga Melewati Batas Acuan Pemerintah

Mendag Budi menjelaskan bahwa berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) per 6 Desember 2025, harga cabai merah dan cabai rawit telah melampaui HAP konsumen.

Untuk cabai merah, harga rata-rata nasional tercatat sebesar Rp59.898 per kilogram, sementara batas atas HAP konsumen adalah Rp55.000 per kilogram.

Sementara itu, harga rata-rata cabai rawit secara nasional mencapai Rp60.861 per kilogram, melebihi HAP konsumen yang ditetapkan sebesar Rp57.000 per kilogram.

Namun, Mendag menilai kenaikan tersebut masih dalam batas kewajaran.

"Harga cabai kemarin kayak di kemarin Pontianak, kan kalau cabai itu kan Rp55.000 sama Rp57.000 yang cabe merah besar itu. Enggak dua kali lipat (naiknya). Kemarin di Pontianak itu Rp67.000, naik Rp10.000," ungkapnya.

Pola Tahunan Menjelang Akhir Tahun

Budi menambahkan bahwa fenomena naiknya harga cabai menjelang akhir tahun merupakan pola tahunan yang kerap terjadi.

Pada tahun 2024, penyebab kenaikan harga cabai adalah serangan hama atau penyakit tanaman.

Sementara pada tahun ini, produksi cabai sejatinya cukup, namun terganggu oleh curah hujan yang tinggi dan berlangsung terus-menerus sehingga menghambat proses panen.

Hal ini menyebabkan stok cabai tidak dapat segera disalurkan ke pasar secara maksimal, memicu kenaikan harga di tingkat konsumen.

Penulis :
Shila Glorya