
Pantau - Uji coba sistem kecerdasan buatan TradeAI oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan telah menambah penerimaan negara sebesar Rp1,2 miliar.
TradeAI diuji coba terhadap 145 Pemberitahuan Impor Barang (PIB), dan menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, hasil awal tersebut dinilai menjanjikan meski masih tergolong kecil.
"Dicek di lapangan, kita dapat Rp1,2 miliar tambahan. Jadi lumayan. Saya pikir masih terlalu kecil, tapi nggak apa-apa. Paling nggak, first run sudah menghasilkan pendapatan yang seperti itu. Jadi, proyek ini akan membantu saya ke depan," ungkapnya.
Pengembangan TradeAI Masih Gunakan Sumber Internal
Selama uji coba, pengembangan TradeAI sepenuhnya menggunakan sumber daya manusia internal, tanpa ada investasi baru.
"Sampai sekarang, kami pakai sumber daya yang ada, hardware dan software yang ada. Paling saya bayar gaji yang biasa. Tapi ke depan, untuk mengembangkan lebih dalam lagi, kami perlu investasi sekitar Rp45 miliar," ia mengungkapkan.
Purbaya menyadari bahwa sistem ini tidak akan sempurna secara akurasi, namun menyebut bahwa AI akan terus belajar dari data historis yang dimasukkan ke dalam sistem.
"Paling nggak, perkiraan awal selisihnya berapa. Nanti ketika realisasinya berubah terlalu banyak dari itu, saya bisa langsung cek orang yang memverifikasi, dia kerja benar atau AI-nya yang salah. Jadi ke depan itu arahnya," ujarnya.
Ia juga menyatakan optimisme bahwa TradeAI akan mampu mencapai tingkat akurasi mendekati 100 persen pada tahun depan.
TradeAI untuk Deteksi Praktik Curang Impor
TradeAI dikembangkan dengan tujuan utama meningkatkan akurasi analisis impor, serta melakukan deteksi dini terhadap praktik under-invoicing, over-invoicing, dan potensi pencucian uang berbasis perdagangan.
Praktik-praktik tersebut diketahui dapat mengurangi penerimaan negara secara signifikan.
Ke depan, TradeAI akan dikembangkan lebih lanjut dengan fitur analisis nilai pabean, klasifikasi barang, dan verifikasi dokumen.
Sistem ini juga direncanakan akan diintegrasikan dengan sistem CEISA 4.0 untuk mendukung digitalisasi pelayanan dan pengawasan kepabeanan yang lebih akurat.
- Penulis :
- Shila Glorya








