Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Perdagangan Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia Ditargetkan Naik 100 Persen Setelah Penandatanganan I-EAEU FTA

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Perdagangan Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia Ditargetkan Naik 100 Persen Setelah Penandatanganan I-EAEU FTA
Foto: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat 12/12/2025 (sumber: ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Pantau - Menteri Perdagangan Budi Santoso menargetkan lonjakan nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia sebesar 100 persen menyusul rencana penandatanganan Kesepakatan Perdagangan Bebas Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia (Indonesia-Eurasia Economic Union Free Trade Agreement/I-EAEU FTA).

Ia menyatakan bahwa target ambisius tersebut didasarkan pada potensi besar perdagangan kedua belah pihak dan adanya tarif nol persen bagi produk Indonesia yang masuk ke pasar negara-negara Uni Ekonomi Eurasia setelah kesepakatan diberlakukan.

Penandatanganan I-EAEU FTA Dijadwalkan Desember 2025

Penandatanganan perjanjian dagang bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia direncanakan paling cepat berlangsung pada 20–21 Desember 2025.

Agenda tersebut akan menjadi bagian dari EAEU Summit yang digelar di St. Petersburg, Rusia.

"Target kita dua kali (lipat) lebih, 100 persen target kita," ungkap Budi Santoso, menegaskan harapan besar pemerintah terhadap perjanjian ini.

Indonesia dan pihak Uni Ekonomi Eurasia saat ini tengah berkoordinasi menentukan waktu final penandatanganan.

Seluruh negara anggota Uni Ekonomi Eurasia – Rusia, Kazakhstan, Armenia, Belarusia, dan Kyrgystan – sedang menyelesaikan prosedur internal masing-masing sebagai syarat menuju penandatanganan.

Penandatanganan kesepakatan direncanakan akan dilakukan oleh para Menteri Perdagangan dan disaksikan langsung oleh para kepala negara peserta EAEU Summit.

Perdagangan Capai 4,1 Miliar Dolar AS, Produk Unggulan Siap Didorong

Total nilai perdagangan Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia pada tahun 2024 mencapai 4,1 miliar dolar AS.

Ekspor Indonesia tercatat sebesar 1,5 miliar dolar AS, meningkat 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, impor Indonesia dari kawasan tersebut mencapai 2,4 miliar dolar AS, turun 4 persen dari tahun lalu.

Produk unggulan Indonesia yang berpotensi besar untuk didorong ke pasar Uni Ekonomi Eurasia mencakup minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO), tekstil, produk manufaktur, produk pertanian, dan perikanan.

Budi Santoso juga menekankan pentingnya pasar negara-negara tersebut bagi ekspor dan impor Indonesia.

"Pasar kita di sana cukup besar dan kita juga impor barang-barang modal kan di sana, gandum, terus fertilizer yang untuk pupuk," ia mengungkapkan.

Dengan adanya I-EAEU FTA, produk Indonesia akan dikenakan tarif 0 persen saat masuk ke negara-negara anggota Uni Ekonomi Eurasia, yang diyakini akan meningkatkan daya saing produk nasional di kawasan tersebut.

Indonesia berharap kesepakatan ini dapat mempercepat akses pasar dan memperkuat posisi perdagangan nasional di kawasan Eurasia.

Penulis :
Leon Weldrick
Editor :
Leon Weldrick