Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri Wihaji Tegaskan GEMAR Bisa Diikuti Sosok Pengganti Ayah bagi Anak Tanpa Ayah Biologis

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menteri Wihaji Tegaskan GEMAR Bisa Diikuti Sosok Pengganti Ayah bagi Anak Tanpa Ayah Biologis
Foto: (Sumber: Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau pelaksanaan Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR) di SMAN 61 Jakarta, Jumat (19/12/2025). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.)

Pantau - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN Wihaji menegaskan bahwa Gerakan Ayah Mengambil Rapor atau GEMAR tidak hanya dapat diikuti oleh ayah biologis, tetapi juga oleh sosok pengganti ayah.

Pernyataan tersebut disampaikan Wihaji usai meninjau pelaksanaan GEMAR di SMAN 61 Jakarta pada Jumat, 19 Desember 2025.

Peran Pengganti Ayah dalam Program GEMAR

Wihaji menjelaskan bahwa GEMAR tetap dapat diikuti anak yang tidak memiliki ayah dengan menghadirkan sosok pengganti yang berperan sebagai figur ayah.

“Pak, yang tidak punya ayah bagaimana? Maka, minimal ada pengganti sosok ayah, apakah mohon maaf pakdenya, ibunya, pamannya,” ungkap Wihaji.

Ia menegaskan tujuan utama GEMAR adalah memastikan anak tidak kehilangan peran figur ayah dalam kehidupan sehari-hari.

Program GEMAR juga bertujuan memperbanyak kesempatan bagi ayah atau pengganti ayah untuk berinteraksi dan mengobrol dengan anak.

Tantangan Kedekatan Ayah dan Anak

Wihaji mengungkapkan bahwa sekitar 25,8 hingga 26 persen anak di Indonesia kehilangan peran ayah meskipun secara fisik masih memiliki ayah.

Kondisi tersebut terjadi karena sebagian ayah lebih sibuk dengan telepon genggam dibandingkan meluangkan waktu bersama anak.

Sebaliknya, terdapat pula anak yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan telepon genggam daripada dengan ayahnya.

Situasi tersebut menyebabkan anak tidak memiliki kedekatan emosional yang baik dengan ayah.

“Sekarang, anak-anak susah dibilangi dinasehati. Gimana enggak susah? Bapak-bapak jarang ajak ngobrol anaknya, lebih asik anak itu ngobrol dengan handphone-nya,” ujar Wihaji.

Imbauan Keterlibatan Ayah

Untuk mencegah kondisi tersebut, Wihaji mengimbau para ayah agar mulai meluangkan waktu untuk mengasuh dan mendidik anak.

Salah satu bentuk keterlibatan ayah yang dianjurkan adalah meluangkan waktu minimal dua kali dalam setahun untuk mengambil rapor anak.

Wihaji menegaskan bahwa GEMAR merupakan bagian dari semangat baru kehadiran ayah dalam kehidupan anak.

“Karena itu, program Gerakan Ayah Mengambil Rapor ini bagian dari semangat baru kehadiran ayah terlibat untuk anaknya,” kata Wihaji.

Penulis :
Ahmad Yusuf