Pantau - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin langsung prosesi pengucapan sumpah jabatan tujuh anggota Komisi Yudisial (KY) masa jabatan 2025–2030 di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 19 Desember 2025.
Sebanyak tujuh anggota KY resmi diangkat setelah diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 132P Tahun 2025 yang berisi tentang pemberhentian dengan hormat anggota KY periode 2020–2025 dan pengangkatan anggota baru untuk periode lima tahun ke depan.
Pengucapan sumpah jabatan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo, di mana ketujuh anggota KY mengucapkan sumpah secara bersamaan di hadapan kepala negara.
Petikan sumpah yang dibacakan adalah: "Saya bersumpah akan setia kepada dan akan mempertahankan serta mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 serta perundang-undangannya yang berlaku bagi negara Indonesia," ungkap para anggota KY secara serempak.
Tujuh Komisioner Resmi Menjabat hingga Tahun 2030
Tujuh anggota Komisi Yudisial yang dilantik untuk masa jabatan 2025–2030 terdiri dari berbagai unsur, yakni mantan hakim, praktisi hukum, akademisi, dan tokoh masyarakat.
Mereka adalah F William Saija dan Setiawan Hartono dari unsur mantan hakim; Anita Kadir dan Desmihardi dari unsur praktisi hukum; Andi Muhammad Asrun dan Abdul Chair Ramdhan dari unsur akademisi hukum; serta Abhan dari unsur tokoh masyarakat.
Setelah prosesi pengucapan sumpah, seluruh anggota KY menandatangani berita acara pelantikan yang turut disaksikan langsung oleh Presiden RI.
Hadirnya Pejabat Negara dalam Pelantikan
Pelantikan anggota Komisi Yudisial periode baru ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara.
Tampak hadir mendampingi Presiden Prabowo, yakni Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, serta Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan.
Masa jabatan anggota Komisi Yudisial ini akan berlangsung selama lima tahun ke depan, terhitung sejak Desember 2025 hingga 2030.
- Penulis :
- Arian Mesa
