
Pantau - Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI) menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir dan longsor di Desa Babo, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, sebagai bagian dari Program Tanggap Bencana Sektor Kehutanan.
Bantuan ini merupakan respons terhadap bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Sumatra, khususnya Aceh, dengan tujuan meringankan beban masyarakat serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penanganan bencana.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Soewarso, mewakili FKMPI, menyampaikan bahwa bantuan diserahkan langsung kepada anggota DPRD Aceh Tamiang, Muhammad Yunus.
"Bantuan ini tidak hanya dimaksudkan sebagai dukungan logistik, tetapi juga sebagai bentuk empati dan solidaritas," ungkapnya.
Bantuan Tanggap Darurat dan Komitmen Sosial Sektor Kehutanan
Bantuan yang disalurkan FKMPI terdiri dari satu unit genset 3.000 watt untuk mendukung kebutuhan listrik darurat, paket sembako, selimut, karpet, serta perlengkapan khusus perempuan.
Seluruh bantuan disiapkan berdasarkan koordinasi dengan pengurus daerah dan disesuaikan dengan kebutuhan riil masyarakat, terutama kelompok rentan pascabanjir.
Soewarso menambahkan bahwa kepedulian sosial merupakan bagian penting dari pengelolaan hutan berkelanjutan.
Menurutnya, keberlanjutan sektor kehutanan harus dinilai dari aspek lingkungan, aspek ekonomi, dan sejauh mana sektor ini mampu hadir memberi manfaat nyata bagi masyarakat, terutama saat krisis.
FKMPI sendiri merupakan forum kolaboratif yang terdiri dari berbagai asosiasi di sektor kehutanan seperti APHI, APKI, APKINDO, ISWA, ASMINDO, ILWA, dan HIMKI.
Penyaluran bantuan di Desa Babo adalah bagian dari program tanggap bencana yang dilaksanakan secara bertahap di wilayah Aceh dan Sumatra Utara.
Program ini dirancang untuk mendukung fase tanggap darurat, pemulihan awal, penyediaan logistik dasar, listrik darurat, dan penguatan sinergi dengan pemangku kepentingan daerah.
Soewarso menegaskan bahwa komitmen sektor kehutanan tidak berhenti pada fase tanggap darurat, tetapi juga berlanjut pada proses pemulihan sosial masyarakat.
Desa Babo Hancur, Bantuan Jadi Harapan Baru
Anggota DPRD Aceh Tamiang, Muhammad Yunus, menyampaikan bahwa banjir dan longsor yang melanda Desa Babo telah membawa dampak besar secara sosial dan ekonomi.
"Desa Babo yang sebelumnya sebagai pusat perekonomian sekarang tidak bersisa, habis diterjang banjir dan longsor. Kehadiran bantuan yang sesuai kebutuhan lapangan sangat berarti bagi masyarakat dalam masa pemulihan," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dan kolaborasi berkelanjutan antara asosiasi, masyarakat, dan pemerintah sebagai bentuk nyata dari semangat gotong royong nasional.
- Penulis :
- Gerry Eka








