
Pantau - Anggota DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim, menegaskan bahwa tindakan mengunggah dan merundung orang yang sedang makan, apalagi seorang pejabat negara, merupakan pelanggaran privasi dan tidak etis.
Lukman menyatakan bahwa ruang makan adalah bagian dari ruang privat yang seharusnya tidak dijadikan bahan konsumsi publik secara sembarangan.
"Menguggah dan menyebarluaskan orang yang sedang makan itu pelanggaran privasi, apalagi subjeknya seorang pejabat negara," ujarnya.
Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap maraknya penyebarluasan foto dan video Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang sedang makan dan kemudian menjadi sasaran perundungan di media sosial.
Sebagai politisi, Lukman mengaku risih dengan fenomena tersebut, yang menurutnya sudah menyentuh batas ruang privat seseorang.
Ia mengingatkan bahwa jika fenomena semacam ini terus dibiarkan dan dianggap lumrah, maka hal itu akan menihilkan etika dalam ruang publik.
Tidak Bisa Disebut Kebebasan Berpendapat
Lukman menekankan bahwa perilaku tersebut tidak bisa dibenarkan atas nama kebebasan berpendapat.
"Itu cara murahan yang dipakai untuk mendegradasi citra seorang tokoh," ungkapnya.
Ia juga menyayangkan munculnya penggiringan opini publik yang menyesatkan, terutama terkait tradisi makan bersama dalam budaya daerah.
Menurutnya, unggahan yang viral itu telah merusak makna tradisi "hidang" dalam budaya Minang dan "meuhidang" dalam budaya Aceh.
Tradisi tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap tamu dan simbol budaya berbagi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat lokal.
Lukman menilai bahwa mengaitkan tradisi tersebut dengan pesta pora atau konsumsi berlebihan merupakan bentuk pencemaran terhadap nilai-nilai lokal.
"Tempatkan persepsi sesuai konteksnya. Pahami dan hormati adat istiadat dan tradisi yang ada di masyarakat kita," tegasnya.
Kasus ini berawal dari unggahan akun Instagram Sate Tubaka yang menampilkan Zulkifli Hasan tengah makan dalam suasana santai sebagai bentuk terima kasih dari pemilik rumah makan.
Namun unggahan itu kemudian berkembang menjadi bahan cibiran dan hujatan warganet, bahkan muncul komentar, kritik tajam, dan opini-opini negatif.
Sampai saat ini, Zulkifli Hasan belum memberikan tanggapan langsung atas kontroversi tersebut.
- Penulis :
- Gerry Eka







