
Pantau - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengerahkan tambahan 1.500 personel untuk memperkuat penanganan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Tambahan personel tersebut terdiri dari 600 personel Brimob yang berasal dari dua batalyon dan ditempatkan di Aceh Tamiang serta Aceh Utara, serta 900 personel Brimob Nusantara yang dikirim dari beberapa Polda seperti Aceh, Sumsel, Banten, DI Yogyakarta, NTB, Kaltim, dan Sulsel.
Total 8.613 Personel Polri Dikerahkan di Lokasi Bencana
Hingga saat ini, total 8.613 personel Polri telah diterjunkan ke lokasi terdampak bencana.
Sebanyak 7.614 personel berasal dari tiga Polda lokal, dan 999 personel lainnya merupakan personel Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Mabes Polri.
Selain pengamanan dan evakuasi, Polri juga mengaktifkan layanan kesehatan dan dukungan psikologis bagi para korban.
Sebanyak 43 tenaga kesehatan dan 82 personel trauma healing telah dikerahkan untuk membantu warga.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) juga masih aktif bekerja di Sumatera Utara untuk mengidentifikasi jenazah korban banjir, termasuk melalui proses identifikasi DNA.
Infrastruktur Air Bersih dan Posko Kesehatan Terus Diperkuat
Dalam upaya menyediakan akses air bersih, Polri menargetkan pembangunan 300 sumur bor di wilayah terdampak.
Saat ini, sebanyak 238 titik sudah tersedia dan 84 titik telah beroperasi, sementara sisanya masih dalam proses pengerjaan.
Sebanyak 91 posko tanggap bencana telah didirikan, dan tercatat 37.867 warga telah menerima layanan medis dari posko tersebut.
Keluhan kesehatan yang paling banyak dilaporkan warga meliputi demam, batuk, diare, serta gangguan kulit dan pencernaan.
“Polri harus selalu hadir di tengah masyarakat, terutama dalam situasi bencana. Ini bagian dari tugas kemanusiaan dan pengabdian kami kepada bangsa dan negara,” ungkap Wakapolri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo.
- Penulis :
- Gerry Eka







