Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mahasiswa FTUI Raih Tiga Medali Emas di Kompetisi Bioinformatika dan Biologi Sintetik BIOS 2025

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Mahasiswa FTUI Raih Tiga Medali Emas di Kompetisi Bioinformatika dan Biologi Sintetik BIOS 2025
Foto: (Sumber: Mahasiswa FTUI raih tiga emas ajang Bioinformatics and Synthetic Biology Competition. ANTARA/HO-Humas UI.)

Pantau - Tim Gajah Kuning dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil meraih tiga medali emas dalam ajang Bioinformatics and Synthetic Biology Competition (BIOS) 2025 yang diselenggarakan oleh Synbio Indonesia.

Kompetisi bergengsi ini diikuti oleh sekitar 200 peserta lintas disiplin dan berlangsung sejak 31 Juli hingga 29 November 2025, dengan babak final digelar dalam rangkaian Synbiotechfest 2025 di Bandung.

Proyek Inovatif: Pencegahan Risiko Bunuh Diri Lewat Bioinformatika

Proyek yang diusung berjudul "Targeting Neurobiological Pathways to Prevent Suicide: In Silico Study of Indonesia’s Plants As MMPs Inhibitors to Restore Blood-Brain Barrier Integrity."

Proyek ini menggunakan pendekatan bioinformatika untuk mengeksplorasi potensi senyawa alami dari tanaman Indonesia dalam mencegah kebocoran blood-brain barrier (BBB) yang dikaitkan dengan risiko bunuh diri.

Metode yang digunakan mencakup molecular docking dan molecular dynamics untuk menganalisis efektivitas senyawa sebagai penghambat MMPs (Matrix Metalloproteinases).

Tim Gajah Kuning Borong Tiga Penghargaan Emas

Tim Gajah Kuning terdiri dari empat mahasiswa FTUI:

Nayaka Magani Bibisana (Teknik Biomedik 2024)

Arsha Permana Haryoko (Teknik Elektro 2024)

Muhammad Nafis Yusa’ (Teknik Elektro 2024)

Raynor Yudha Akbar (Teknik Elektro 2024)

Mereka dibimbing oleh Dr. Rizal Azis dan Dr. Adhityo Wicaksono.

Dalam kompetisi tersebut, mereka berhasil menyabet:

Gold Medal BIOS 2025

Gold Medal for Best Bioinformatics Project

Gold Medal for Best Website

FTUI Dorong Riset yang Berdampak Nyata

Dekan FTUI, Kemas Ridwan Kurniawan, menyampaikan apresiasi atas capaian mahasiswanya.

“Kami terus mendorong pengembangan riset sains dan teknologi yang bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.

Keberhasilan ini menegaskan peran mahasiswa Indonesia dalam menghadirkan solusi ilmiah untuk isu kesehatan mental melalui pendekatan teknologi dan riset multidisipliner.

Penulis :
Gerry Eka