Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Pastikan Pembelajaran di Tenda untuk Siswa Terdampak Bencana Tetap Berjalan Optimal

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Pemerintah Pastikan Pembelajaran di Tenda untuk Siswa Terdampak Bencana Tetap Berjalan Optimal
Foto: (Sumber: Menko PMK Pratikno (dua dari kanan) dalam konferensi pers tentang pemulihan dan rencana strategis pascabencana di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari.)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, memastikan bahwa proses pembelajaran bagi siswa yang terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera tetap berjalan optimal, meski sebagian masih berlangsung di tenda darurat.

"Di Aceh ada 2.303 sekolah terdampak, ada 1.773 (sekitar 66 persen) sudah pulih, sedangkan yang dalam proses pembersihan masih ada 516. Namun di Aceh, ada beberapa sekolah yang benar-benar rusak berat dan tidak mungkin bisa siap untuk pembelajaran 14 Januari 2026, oleh karena itu akan digunakan tenda, ada 14 tenda yang disiapkan," ungkap Pratikno dalam konferensi pers, Senin, 29 Desember 2025.

Ribuan Sekolah Terdampak, Pemerintah Fokus pada Pembersihan dan Tenda Belajar

Pemerintah terus mempercepat pembersihan dan perbaikan sekolah-sekolah yang terdampak, dengan alokasi anggaran pembersihan hingga Rp20 juta per sekolah tergantung tingkat kerusakan.

Di Provinsi Sumatera Barat, dari 500 sekolah terdampak, 431 sekolah (98 persen) telah siap digunakan kembali, sementara 21 sekolah masih menjalani pembelajaran di tenda.

Sementara itu, di Sumatera Utara, dari 981 sekolah terdampak, sebanyak 933 sekolah telah pulih dan 29 lainnya masih dalam proses pembersihan.

"Namun, 19 sekolah tidak mungkin siap pada 5 Januari, masih harus di dalam tenda. Jadi proses pembelajaran dipastikan terus berjalan," tambah Pratikno.

Sinergi dengan Daerah dan Pemanfaatan Fasilitas Alternatif

Pratikno juga menyebut bahwa pemerintah daerah turut memanfaatkan fasilitas umum lain sebagai ruang belajar sementara, seperti di Padang, Sumatera Barat, di mana puskesmas digunakan bersama untuk mendukung kegiatan belajar tanpa mengurangi layanan kesehatan.

Pemerintah menargetkan pembersihan 587 sekolah yang masih rusak dapat selesai sebelum dimulainya masa pembelajaran baru pada 5 Januari 2026.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah telah memastikan bahwa proses belajar-mengajar tetap dilaksanakan secara maksimal meski di dalam tenda.

"Namun, memang masih akan ada proses belajar-mengajar yang dilakukan di tenda yaitu sebanyak 54 sekolah (di ketiga provinsi)," pungkas Pratikno.

Penulis :
Gerry Eka