
Pantau - Direktur Kelembagaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Mukhamad Najib, meminta seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia untuk mencari sumber pendapatan lain secara mandiri guna mengurangi proporsi Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban mahasiswa tanpa mengganggu operasional kampus.
"Yang kita inginkan, ini juga menjadi agenda kita, bagaimana untuk PTN-PTN, khususnya PTN-BH, itu proporsi UKT itu dari hari ke hari makin kecil. Dia harus mendapatkan sumber-sumber lain," ungkap Najib.
Inovasi Jadi Sumber Penghasilan Alternatif Kampus
Najib menjelaskan bahwa salah satu alternatif pendapatan yang dapat dikembangkan adalah dari hasil riset dan inovasi yang dihilirisasi.
"Jadi UKT-nya kita ingin proporsinya semakin hari semakin kecil, sehingga tidak terjadi tadi komersialisasi. Jadi mahasiswa tetap mendapatkan benefit, bisa masuk dan sifatnya inklusif, siapapun bisa kuliah, tapi kampus tetap bisa beroperasi menjadi world class university," tambahnya.
Ia menekankan pentingnya transformasi PTN menjadi transformative university, yakni kampus yang tak hanya berfokus pada pengembangan internal, tetapi juga berkontribusi pada penyelesaian persoalan nyata di wilayah sekitar.
Najib mencontohkan, bila ada perguruan tinggi dengan spesialisasi lingkungan di suatu daerah, namun masih terjadi krisis pengelolaan sampah di wilayah tersebut, maka perguruan tinggi itu belum menjadi transformative university.
Sebagai referensi, ia menyebut Universitas Stanford di Amerika Serikat yang telah menciptakan 5,4 juta lapangan kerja dan perputaran ekonomi hingga 2,7 triliun dolar AS.
Di dalam negeri, IPB University juga diapresiasi lewat program One Village, One CEO yang menciptakan ribuan lapangan kerja baru di pedesaan.
"Ini contoh-contoh yang kita ingin gerakkan semua kampus di Indonesia dalam skalanya, tidak harus level dunia ya, dalam skalanya memberikan kontribusi konkret pada penyelesaian persoalan-persoalan di wilayah," ujarnya.
DPR Dukung Kemandirian Finansial PTN
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, turut mendukung upaya kemandirian finansial PTN, khususnya yang berstatus PTN-BH.
"Tetap pasti diperlukan profit untuk pengembangan. Tidak logis perguruan tinggi tidak punya profit karena dia tidak akan bisa jadi berkembang," ujarnya.
Menurutnya, kemandirian kampus akan mendukung kualitas pendidikan tanpa membebani mahasiswa secara berlebihan.
- Penulis :
- Gerry Eka
- Editor :
- Tria Dianti







