Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BPBD: 4.180 Jiwa Terdampak Banjir di Hulu Sungai Selatan, Kerusakan Meluas hingga Fasilitas Publik

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

BPBD: 4.180 Jiwa Terdampak Banjir di Hulu Sungai Selatan, Kerusakan Meluas hingga Fasilitas Publik
Foto: (Sumber: Petugas menyalurkan bantuan makanan kepada warga terdampak banjir di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Pemkab HSS.)

Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, melaporkan bahwa sebanyak 4.180 jiwa terdampak banjir yang terjadi sejak Sabtu, 27 Desember 2025.

Kota Kandangan Terendam, Wilayah Pegunungan Terdampak Parah

Kepala Pelaksana BPBD HSS, Kusairi, menyampaikan bahwa data ini merupakan pemutakhiran hingga Minggu, 28 Desember 2025, dan pendataan masih terus berlangsung.

“Hingga saat ini, belum ada warga yang mengungsi. Kondisi terakhir, air sudah surut,” ujarnya.

Data Pusdalops-PB BPBD HSS menunjukkan bahwa banjir merendam hampir seluruh wilayah Kota Kandangan, termasuk Kelurahan Kandangan Barat, Kandangan Utara, Kandangan Kota, Jambu Hilir, dan Desa Amawang Kiri Muka.

Jumlah warga terdampak di kawasan Kota Kandangan tercatat sebanyak 4.161 jiwa.

Wilayah lain di luar perkotaan yang turut terdampak mencakup Kecamatan Loksado dan Padang Batung.

Beberapa titik terdampak parah antara lain Desa Tumingki di Kecamatan Loksado, serta Desa Maliningin, Desa Batu Bini, dan Desa Karang Jawa Muka di Kecamatan Padang Batung.

Kusairi menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi dalam durasi lama, yang menyebabkan debit air sungai meningkat dan meluap ke permukiman.

Rumah, Sekolah, dan Jalan Rusak Akibat Banjir dan Longsor

Di Kecamatan Loksado, banjir dan cuaca ekstrem menimbulkan kerusakan pada rumah warga, fasilitas umum, dan infrastruktur.

Di Desa Tumingki, Dusun Datar Mangkung, satu unit rumah rusak berat hingga hanyut, 24 rumah terdampak banjir dan lumpur, serta satu unit jembatan penghubung rusak.

Sementara itu, di Desa Lumpangi, Kecamatan Loksado, terdapat 19 jiwa terdampak dan 8 rumah terdampak, terdiri dari 6 rumah di RT 03 dan 2 rumah di RT 04.

Fasilitas publik yang terendam di Desa Lumpangi meliputi Kantor Urusan Agama (KUA) Loksado, SDN Lumpangi, TK Pelangi Kantauan, dan TK Al Quran.

Peralatan elektronik dan buku pelajaran di fasilitas-fasilitas tersebut ikut terendam air.

Tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Loksado, salah satunya di dekat perbatasan Panggungan yang sempat menutup badan jalan, serta di RT 04 Desa Lumpangi yang menyebabkan sebagian ruas jalan terdampak.

Kusairi menyampaikan bahwa kerusakan dan kerugian material masih dalam proses pendataan.

BPBD HSS bersama pemerintah kecamatan, desa, dan relawan terus melakukan pemantauan di lapangan dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem lanjutan.

“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor, meskipun kondisi air saat ini sudah mulai surut,” ungkapnya.

Penulis :
Gerry Eka