
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan bahwa seluruh rumah sakit umum daerah (RSUD) di provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak bencana banjir dan longsor telah kembali beroperasi.
Pelayanan Kesehatan Pulih Bertahap, Relawan Terus Dikirim
“Seluruh RSUD kini telah beroperasi, meski masih ada sebagian yang belum (melayani secara penuh),” ungkap Pratikno dalam keterangan resminya.
Pemerintah terus mengirim dan memfasilitasi kehadiran relawan, dokter spesialis, dokter umum, dan dokter magang untuk menjadi relawan kesehatan di daerah-daerah terisolasi akibat bencana.
Layanan kesehatan yang difokuskan mencakup layanan kesehatan dasar, bedah minor, dan pemulihan trauma bagi masyarakat terdampak.
Ia juga menambahkan bahwa dari 867 puskesmas yang terdampak, saat ini tinggal delapan puskesmas yang masih dalam tahap pemulihan dan pemerintah terus mempercepat proses tersebut.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyebut bahwa sebelumnya terdapat 87 rumah sakit terdampak bencana di tiga provinsi tersebut yang sempat lumpuh dan tidak dapat melayani pasien.
“Namun, dalam waktu satu bulan ini, semua sudah bisa melayani pasien. Ada yang belum sempurna, tetapi dari 87 itu sudah ada pasien datang, dan mendapatkan pengobatan,” ujar Teddy.
Wilayah Mulai Beralih ke Fase Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Per 29 Desember 2025, lebih dari separuh wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah beralih dari fase tanggap darurat ke fase transisi rehabilitasi dan rekonstruksi.
Di Provinsi Aceh, terdapat 7 kabupaten/kota yang sudah masuk fase transisi, sementara 11 kabupaten/kota masih memperpanjang masa tanggap darurat.
Di Sumatera Utara, 8 kabupaten/kota telah memasuki fase transisi, dan 8 lainnya masih berada dalam masa tanggap darurat.
Sedangkan di Sumatera Barat, 10 kabupaten/kota sudah beralih ke fase transisi, dengan 3 kabupaten/kota masih dalam status tanggap darurat.
“Daerah yang memperpanjang status tanggap darurat bertujuan agar wilayah-wilayah itu lebih siap masuk ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi,” jelas Pratikno.
- Penulis :
- Gerry Eka








