
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyampaikan bahwa sebanyak 1.050 unit hunian sementara (huntara) telah dibangun bagi korban bencana banjir dan longsor di tiga provinsi: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Per 28 Desember 2025, huntara di tiga provinsi sudah mulai dibangun, yang masih dalam proses pembangunan maupun sebagian sudah selesai totalnya 1.050 unit. Hunian yang dibangun BNPB bersama daerah sebanyak 450 unit, sedangkan yang dibangun Danantara bersama BUMN 600 unit," ungkap Pratikno dalam konferensi pers Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana Jelang Akhir Tahun di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.
Aktivitas Pasar Mulai Pulih, Pemerintah Percepat Penataan
Pratikno menjelaskan bahwa bencana turut berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat, terutama pada pasar-pasar tradisional.
Di Aceh, sebanyak 112 pasar terdampak, dengan 18 pasar sudah kembali beroperasi secara penuh.
Di Sumatera Utara, dari 47 pasar yang terdampak, 46 telah beroperasi kembali.
Sementara di Sumatera Barat, dari tiga pasar terdampak, dua di antaranya telah aktif kembali.
"Pemerintah akan terus mempercepat kembali aktifnya pasar tradisional melalui penataan infrastruktur, pembersihan, dan dukungan keterlibatan kementerian/lembaga," ujar Pratikno.
Wilayah Terdampak Masuk Fase Transisi Rehabilitasi
Per Senin, 29 Desember 2025, lebih dari setengah wilayah terdampak bencana di tiga provinsi tersebut telah beralih dari fase tanggap darurat ke fase transisi rehabilitasi dan rekonstruksi.
Di Aceh, terdapat 7 kabupaten/kota yang sudah memasuki fase transisi, sementara 11 lainnya masih memperpanjang masa tanggap darurat.
Di Sumatera Utara, 8 kabupaten/kota telah masuk fase transisi, dan 8 lainnya masih dalam masa tanggap darurat.
Di Sumatera Barat, 10 kabupaten/kota sudah beralih ke fase transisi, dan 3 kabupaten/kota masih dalam fase tanggap darurat.
"Daerah yang memperpanjang status tanggap darurat bertujuan agar wilayah-wilayah itu lebih siap masuk ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi," jelas Pratikno.
- Penulis :
- Gerry Eka







