
Pantau - Pemerintah menargetkan pemulihan penuh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terdampak bencana dalam waktu maksimal satu tahun melalui pembentukan Klinik UMKM Bangkit di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan bahwa program ini bertujuan mempercepat pemulihan ekonomi lokal pascabencana dan menopang pertumbuhan ekonomi nasional secara menyeluruh.
Pemetaan UMKM terdampak menjadi tahap awal program dan akan berlangsung hingga Maret 2026.
Klinik UMKM Bangkit: Layanan Komprehensif Pemulihan Usaha
Klinik UMKM Bangkit akan dipimpin oleh pemerintah daerah setempat dan berfungsi sebagai pusat layanan pemulihan UMKM terdampak bencana.
Tugas utamanya meliputi fasilitasi pembiayaan, pemberian relaksasi pinjaman, dan penyediaan modal usaha yang sesuai dengan kondisi lapangan.
Selain itu, klinik juga akan menjadi pusat distribusi dan perbelanjaan produk lokal, serta menyediakan layanan produksi dan alat usaha yang dibutuhkan pelaku UMKM.
Distribusi produk akan difasilitasi baik di dalam maupun di luar provinsi terdampak.
Program ini merupakan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk menyusun aturan khusus keringanan kredit bagi UMKM.
8 Titik Klinik UMKM dan Dukungan Tambahan
Klinik UMKM Bangkit akan dibentuk di delapan lokasi prioritas, yaitu:
Provinsi Aceh:
Banda Aceh
Pidie
Aceh Utara
Aceh Tamiang
Pidie Jaya
Provinsi Sumatera Utara:
Medan
Tapanuli Tengah
Provinsi Sumatera Barat:
Padang
Selain itu, pemerintah juga akan mereaktivasi Pasar Pagi Kuala Simpang di Aceh Tamiang dan menyediakan 140 tenda sebagai tempat jualan sementara.
Tambahan 200 tenda direncanakan untuk memperluas kapasitas pelaku usaha yang bisa kembali beraktivitas.
Program ini diharapkan tidak hanya memulihkan kegiatan usaha para pelaku UMKM terdampak bencana, tetapi juga mempercepat pemulihan ekonomi di tingkat lokal dan nasional.
- Penulis :
- Gerry Eka








