Pantau.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin sebut kampanye hitam bisa membahayakan demokrasi dan membuat konflik di masyarakat. Pernyataan itu sekaligus menanggapi dugaan kampanye hitam oleh tiga ibu-ibu di Karawang yang videonya viral di media sosial.
Dalam video tersebut tiga ibu-ibu itu nampak mengunjungi rumah-rumah warga sambil mengatakan jika capres petahana Joko Widodo menang pilpres 2019 maka tidak ada adzan dan pernikahan sejenis dilegalkan.
Baca juga: Polda Jabar Dalami Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu Ibu-ibu Kampanye Hitam Jokowi
"Ini sangat berbahaya bagi demokrasi penegakan demokrasi dan keutuhan bangsa ini," kata Ma'ruf di Kuningan, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (26/2/2019).
Ma'ruf menyayangkan masih adanya fitnah seperti itu. Padahal saat ini negara tengah menegakkan demokrasi melalui pilpres yang jujur dan bersih.
"Tetapi kemudian dikotori dengan cara seperti itu. Konflik horizontal konflik vertikal dan bahaya dan juga merusak demokrasi," tambahnya.
Menindak lanjut hal tersebut, Ma'ruf meminta agar aparat keamanan segera menuntaskan kasus itu dan mendesak polisi untuk mencari aktor intelektualnya.
Baca juga: 3 Ibu-ibu Diperiksa Terkait Kampanye Hitam Jokowi, BPN Singgung Kesetaraan Hukum
"Saya kira itu harus terus diproses karena harus dicari aktor intelektualnya. Sebab kalau tidak ini bakal ada lagi keluar. Jadi sumber hoax itu harus diketahui dan harus diproses," katanya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
