
Pantau.com - Mantan tenaga honorer SMAN 7 Mataram, Baiq Nuril Maknun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memberikan amnesti untuknya yang divonis dalam kasus pelanggaran UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE).
"Saya cuma bisa bilang terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Presiden yang dengan senang hati beliau mau menerima saya di Istana Bogor ini, dan saya sangat bangga punya Presiden seperti bapak Jokowi," kata Baiq Nuril seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (2/8/2019).
Baca juga: Baiq Nuril Bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Terima Keppres Amnesti
Sebelumnya, Baiq Nuril pada hari ini bertemu dengan Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Baiq Nuril lalu menerima salinan Keputusan Presiden RI No 24 tahun 2019 tentang Pemberian Amnesti yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 29 Juli 2019 yang diserahkan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.
"Ini surat, surat ini kalau bisa saya mau bingkai dengan bingkai emas, saya mau pajang, ini adalah surat paling berharga dalam hidup saya," kata Nuril dengan menahan tangis seusai pertemuan tertutup sambil menunjukkan map merah berisi salinan keppres tersebut kepada wartawan.
Ia pun mengaku hanya rakyat biasa yang punya impian untuk bisa menginjakkan kaki di istana presiden.
"Karena saya cuma rakyat biasa dan saya berpesan, saya dulu punya cita cita, kapan ya saya masuk ke istana seindah ini? Bahkan saya punya mimpi dulu, dan saya berpesan jangan takut untuk bermimpi, jangan takut untuk menggapai cita-cita, mudah-mudahan, ternyata apa yang saya impikan alhamdulillah hari ini terkabul," ungkap Nuril.
Baca juga: Amnesti Disetujui Presiden, Baiq Nuril Sujud Syukur dan Akan ke Istana
Selain Presiden Jokowi, ada sejumlah pihak juga yang diberikan ucapan terima kasih oleh Nuril yang selama ini kerap membantu dalam menangani kasusnya.
"Satu lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rieke Dyah Pitaloka, semua anggota DPR RI, semua penasihat hukum, pengacara-pengacara saya, semua lembaga. Amnesty International, "SaveNuril", "SaveITE", "SaveNet", dan Pak Yasonna Laoly mohon maaf saya tidak bisa menyebutkan satu per satu teman-teman yang selama ini selalu membantu saya dan mudah-mudahan Allah yang membalas semua kebaikan," tambah Nuril.
rn- Penulis :
- Adryan N