
Pantau.com - Pihak keluarga dari pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya telah menjenguk AIS di RS Bhayangkara sejak kemarin. Meski begitu kakek, nenek, dan paman AIS enggan mengambil jenazah orang tua dan kedua kakak bocah delapan tahun itu.
"Tadi nenek, kakek dan omnya datang sekitar jam 10. Tapi mereka tidak mengakui orang tua AIS sebagai keluarga," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Rabu (16/5/2018).
Baca juga: Pantau Foto: Puluhan Kendaraan Terdampak Bom Surabaya Nyaris Tak Berbentuk
Sehingga hingga kini empat jenazah tersebut masih berada di RS Bhayangkara. Ais sendiri masih dalam perawatan ruang intensif. Sebelumnya paman Ais, yang merupakan kakak dari almarhum ibunya AIS, sudah datang ke rumah sakit sejak kemarin namun hanya bisa melihat keponakannya dari luar ruangan.
Sementara hari ini, Barung mengatakan kindosi AIS kian membaik dan dalam keadaan sadar serta telah bertemu neneknya.
"Sudah dipertemukan dengan neneknya," ucapnya.
Baca juga: Kronologi Ledakan Bom di Polrestabes Surabaya
Sejak kemarin polisi meminta pihak keluarga dari pelaku peristiwa bomber di Surabaya dan Sidoarjo untuk datang ke RS Bhayangkara karena tim Inafis membutuhkan pembandingan DNA. Namun sampai saat ini, Barung menyebut belum ada satu pun yang mengaku pihak keluarga dari ketiga belas jenazah yang masih ada di rumah sakit.
"Sampai sekarang belum ada satu pun keluarga yang mengambil ke 13 jenazah," ucapnya.
- Penulis :
- Adryan N