
Pantau.com - Polisi mengungkapkan titik permasalahan yang menyebabkan massa mengamuk dan merusak AEON Mall di Cakung, Jakarta Timur, pada Selasa, 25 Februari 2020. Menurut polisi, akar permasalahan itu dipicu persoalan banjir yang diklaim warga terjadi semenjak adanya mall tersebut.
"Warga dari beberapa RW datang ke Perumahan Jakarta Garden City (JGC) yang kantor pemasarannya berada di AEON Mall. Mereka mengadukan terkait pengelolaan air yang ditampung di danau JGC," kata Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Arie Ardian dalam gelar perkara di Mapolrestro Jaktim, Rabu (26/2/2020).
Baca juga: Enam Tersangka Perusakan AEON Mall Masih di Bawah Umur
Danau tersebut berada di dua lokasi, masing-masing seluas 15,4 hektare dengan kedalaman tujuh meter berkapasitas tampung 1 juta meter kubik dan danau di belakang perumahan seluas hampir tiga hektare sedalam enam meter dengan kapasitas tampung 200 meter kubik.
Saat terjadi hujan berintensitas lebat pada Selasa dini hari, kata Arie, terjadi luapan air dari danau yang menggenangi permukiman penduduk di empat RW Kelurahan Rorotan dan Kelurahan Cakung Timur.
"Dari beberapa RW datang ke JGC sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka mengadukan soal pengelolaan air danau, sebab meluap ke rumah mereka," katanya.
Namun saat terjadi audiensi dengan pengelola JGC, kata Arie, sebanyak 60 hingga 70 orang datang ke AEON Mall melakukan perusakan.
"Bahkan ada beberapa pecahan kaca dan batu untuk melempar, sehingga polisi berikan tindakan tegas," katanya.
Baca juga: Setelah Digeruduk Massa, JGC Akhirnya Akan Buat Sodetan Saluran Air ke BKT
Satu orang petugas keamanan AEON Mall berinisial ET dilaporkan mengalami luka pukulan.
"Di antara tersangka ada yang memukul dan menendang," katanya.
Sekitar 300 personel kepolisian dari Satuan Brimob dan Sabhara langsung mengamankan tempat kejadian perkara.
Dalam peristiwa tersebut sebanyak 23 demonstran ditangkap polisi, sebanyak delapan di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
- Penulis :
- Adryan N