Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menanti Pelebaran Masif PSBB hingga Bodetabek

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Menanti Pelebaran Masif PSBB hingga Bodetabek

Pantau.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta diharapkan diperluas hingga mencapai ke semua kawasan penyangga Jakarta, yakni Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Selasa, mengatakan, harapan tersebut memiliki alasan karena pergerakan masyarakat dan berkaca pada kasus pertama dan kedua.

"Kami berharap memang penetapannya tidak hanya Jakarta, tetapi Jabodetabek. Kenapa? kita pahami bahwa kasus pertama dan kedua itu adanya di Depok, kemudian masuk ke Jakarta," katanya.

Baca juga: PSBB di Jawa Barat Akan Difokuskan di Tiga Wilayah

Artinya Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi harus dilihat menjadi suatu kesatuan wilayah karena pergerakannya itu tidak lagi dibatasi oleh wilayah administrasi. "Tapi wilayah terintegrasi menjadi satu-kesatuan utuh, Megapolitan," katanya saat dihubungi.

Perluasan itu, kata Syafrin, juga sudah diusulkan oleh Gubernur DKI Jakarta ketika mengajukan PSBB pada pemerintah pusat. "Pak Gubernur mengusulkan karena memang kewenangan beliau di Provinsi Jakarta, usulannya Jakarta tetapi juga menyarankan kalau bisa penetapannya Jabodetabek. Itu yang kita harapkan diterbitkan. Namun sampai saat ini belum," kata Syafrin.

Berdasarkan data yang diumumkan Selasa pukul 20.00 WIB, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif di Jakarta ada 1.443 kasus, dengan 895 orang dirawat, 69 pasien sembuh dan 141 orang meninggal dunia serta 338 orang menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: PSBB Tangkal COVID-19 Harus Dilakukan Secara Nasional

Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menyarankan pemerintah untuk menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara agresif dan dalam skala nasional untuk mengantisipasi terjadinya ledakan kasus COVID-19.

"Kebijakan yang diambil harus dua langkah di depan virus. PSBB sebaiknya langsung diberlakukan secara nasional," kata Pakar Permodelan serta Tim Ahli dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dr Pandu Riono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (7/4/2020).

Menurut Pandu, penanganan COVID-19 termasuk pencegahan virus harus dilakukan lebih cepat dari penyebaran atau penularan virus itu sendiri dari manusia ke manusia.

rn
Penulis :
Widji Ananta