
Pantau.com - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Ny S (49) warga Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama beberapa hari di ruang isolasi RSUD Cimacan. Pemakaman terhadapnya yang juga dalam kondisi hamil itu, sesuai dengan prosedur COVID-19.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal pada wartawan, Minggu (26/4/2020), mengatakan jumlah PDP meninggal di Cianjur bertambah menjadi tujuh orang yang sebagian besar negatif berdasarkan hasil swab tes, untuk Ny S masih menunggu hasil laboratorium yang sudah dikirim beberapa hari sebelumnya.
Baca juga: Blak-blakan Ketua Perawatan RSD Wisma Atlet Soal Rindu dan Pemudik Ngeyel
"Ny S datang dengan gejala sesak nafas disertai demam tinggi. Setelah dilakukan rapid test hasilnya negatif, sehingga pasien sempat diperbolehkan pulang. Namun, pasien kembali dibawa ke rumah sakit karena mengalami keluhan yang sama," katanya.
Sehingga, lanjutnya, tim medis kembali melakukan rapid test dan mengambil sampel dahak pasien untuk keperluan swab. Selang beberapa hari menjalani perawatan warga Kecamatan Pacet itu menghembuskan nafas terakhirnya dan petugas melakukan pemulasaran sesuai dengan prosedur penanganan COVID-19, termasuk proses pemakaman.
Baca juga: 6.126 ODP Lakukan Rapid Test Korona di Riau, Hasilnya Mencengangkan
"Hasil rapid test dua kali dilakukan menunjukkan hasil negatif, kita tinggal menunggu hasil swab dengan harapan sama negatif. Untuk saat ini PDP yang masih menjalani perawatan berjumlah 26 orang, 13 orang selesai, tujuh orang meninggal," katanya.
Sementara mudahnya akses masuk ke Cianjur dari berbagai daerah, katanya, membuat angka Orang Dalam Pemantaua (ODP) di Cianjur meningkat tajam, sehingga pihaknya berkoordinasi dengan tim di posko desa lebih meningkatkan pengawasan dan pendataan bagi pemudik.
"Pemudik harus benar-benar melakukan isolasi mandiri sebagai upaya memutus rantai penyebaran. Jangan sampai mereka pulang membawa virus berbahaya dan menularkan pada keluarga di kampung, ini perlu diawasi dan diwaspadai," katanya.
- Penulis :
- Noor Pratiwi