Pantau.com - Pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang meminta masyarakat Sumatera Barat harus mendukung negara Pancasila berbuntut panjang.
Banyak warga Sumbar yang berada di wilayah tersebut atau pun perantau meradang. Sumbar seperti didiskreditkan. Pelaporan terhadap Puan pun mengalir deras.
Baca juga: PDIP Minta Sumbar Dukung Negara Pancasila, Fadli Zon Kirim Pesan Menohok
Menanggapi hal itu, Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando punya jawaban sendiri. Menurutnya, apa yang disampaikan Puan adalah sebuah sentilan untuk melakukan intropeksi diri.
"Puan itu jujur. Seharusnya orang Sumbar bukan marah, melainkan melakukan introspeksi atas sindiran Puan," kata dia, yang dikutip Pantau.com dari akun YouTube CokroTV, Minggu (6/9/2020).
Ia melanjutkan, apa yang disampaikan oleh Puan adalah bentuk keprihatinan terkait sikap intoleran yang ada di Sumbar. Ia mengatakan, Sumbar adalah 1 dari 5 provinsi dengan sikap intoleran tertinggi. "Dia itu menyampaikannya dengan sengaja. Bukan keselip lidah. Itu adalah keprihatinan dia dan keprihatinan banyak orang," ujar Ade.
Baca juga: Megawati: Kenapa Ya Rakyat di Sumbar Sepertinya Tidak Menyukai PDIP?
Ia lantas membawa nama Bapak Proklamator Bung Hatta. Menurut, Hatta juga sependapat dengan apa disampaikan Puan.
"Yang dipersoalkan adalah apa yang terjadi sekarang. kalau Bung Hatta masih hidup, mungkin dia juga khawatir dengan apa yang terjadi di tempat kelahirannya itu," pungkas Ade.
- Penulis :
- Widji Ananta
