
Pantau - Puan Maharani, Ketua DPR RI, mengingatkan rumah sakit (RS), terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), untuk tidak ada lagi warga yang tidak mendapat penanganan medis. Pernyataan ini muncul setelah kasus tragis seorang ibu hamil yang ditolak oleh beberapa rumah sakit di Papua dan akhirnya meninggal dunia.
Kasus Ibu Hamil di Papua Menjadi Sorotan
Puan mengungkapkan bahwa kasus di Papua—di mana seorang ibu hamil ditolak oleh empat rumah sakit—menjadi perhatian serius bagi DPR. Kasus ini mengungkapkan adanya kelalaian dalam penanganan medis, yang berakibat fatal bagi pasien tersebut.
Evaluasi Penanganan Kesehatan di Rumah Sakit
Puan meminta agar komisi terkait di DPR segera melakukan evaluasi terhadap penanganan kesehatan di rumah sakit-rumah sakit, khususnya di wilayah 3T. Evaluasi ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa yang bisa menimpa warga lainnya di masa depan.
Audit Rumah Sakit di Papua
Terkait kasus tersebut, Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memerintahkan untuk melakukan audit terhadap rumah sakit di Papua. Audit ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya penolakan pasien dan memperbaiki sistem penanganan medis yang ada.
Tindak Lanjut dari Pemerintah
Tito Karnavian melaporkan bahwa pihaknya telah meminta Gubernur Papua untuk mengunjungi rumah korban dan memberikan bantuan. Selain itu, langkah audit internal di rumah sakit dan dinas kesehatan setempat juga sudah dimulai untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Menteri Kesehatan Terjun Langsung
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bersama tim dari Kemendagri, juga telah berangkat ke Jayapura untuk melakukan audit rumah sakit secara langsung. Mereka bertujuan untuk mencari tahu penyebab penolakan pasien dan memastikan bahwa layanan kesehatan di Papua dapat diperbaiki.
- Penulis :
- Aditya Yohan







